Sedikitnya, 6.000 Mahasiswa Baru (Maba) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) disambut dengan kuliah tamu oleh Director Human Capital Kapal Api Group, Pambudi Sunarsihanto, MBA., M.Sc.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Hall Dome UMM, Selasa (19/9/2023), dengan tajuk “You Are The Pilot of Your Career”.
Pambudi membuka kuliah tamu tersebut dengan mengutip kata-kata dari Michelangelo yang menjadi motivasi bagi anak muda untuk merintis karier.
“Saya kutipkan kata-kata dari Michelangelo, bahwa ancaman terbesar bagi keberhasilan hidup kita bukan berasal dari menggantungkan cita-cita setinggi langit hingga tak mampu mencapainya secara penuh. Namun berasal dari patokan cita-cita terlalu datar hingga mudah mencapainya,” tegas Pambudi.
Dia juga membagikan tips dalam menyiapkan diri untuk menghadapi zaman yang sangat dinamis. Menurutnya, setiap personal harus memiliki keunikan dan pembeda di antara personal-personal yang lain. Apalagi mengingat saat ini sudah terlalu banyak lulusan sarjana di Indonesia tapi kualitasnya hanya biasa-biasa saja.
“Setiap orang harus memiliki differentiator, baik dari segi skill, kemampuan berbahasa, prestasi, serta pengalaman yang telah dijalani. Itu semua menjadi modal yang harus dimiliki oleh anak muda. Jangan pernah meremehkan upaya meningkatkan kualitas diri,” tegasnya.
Lebih lanjut, pria asal Magetan itu menjelaskan bahwa dunia ini penuh dengan ketidakpastian. Tidak ada yang kekal dan abadi di dunia, termasuk inovasi-inovasi yang ada.
Kebutuhan pasar sangat dinamis dan berkembang seiring perkembangan zaman. Sudah banyak perusahaan yang awalnya berhasil, namun pada akhirnya redup karena kurang menciptakan inovasi.
Pambudi juga sempat menceritakan kisah para pengusaha dalam mengembangkan perusahaan besar. Mulai dari Kapal Api yang berawal dari penjual kopi biasa di pelabuhan Tanjung Priok dan Aqua yang berawal dari berjualan air mineral dari rumah ke rumah.
Lambat laun mereka menciptakan inovasi dengan mempercantik kemasan, menaikkan kualitas, serta memperkuat branding. Dia juga menegaskan bahwa inovasi tidak hanya perihal bisnis, namun bisa fleksibel ke berbagai sektor termasuk dakwah.
“Pesannya apa dari cerita itu? Mereka tidak stuck dalam menjalankan bisnis. Hal itu pula yang bisa dijalankan dalam hal dakwah. Seperti misalnya Wali Songo dengan menciptakan inovasi dakwah melalui berbagai perantara seperti pewayangan. Jadi jangan harap keberhasilan itu diraih di awal merintis karier,” jelasnya.
Terakhir, dia berpesan kepada seluruh anak muda untuk tidak mudah overthinking dalam menjalani karir. Begitupun dengan sembrono dalam melangkah dan mengambil jalan karir yang ditekuni. Menurutnya, ada tiga aspek ideal dalam mengambil karir. Yakni karir itu ada pada bidang yang disukai, seseorang itu lebih jago dari yang lain, serta mampu menghasilkan profit.
“Jangan kebanyakan mikir kalau mau menjalani karier. Kalian harus berani memiliki mimpi yang besar, mengawali dari hal yang sederhana, dan harus berani bertindak. Kalau hanya mikir saja, nanti yang di dapat cuman pikiran,” tutupnya. (faq/wil/ded)