MALANG – Sebanyak 205 peneliti dari berbagai negara diperkirakan akan menghadiri konferensi internasional tentang penelitian murni dan terapan yang digelar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Jumat dan Sabtu (21-22/8/2015). Konferensi bertajuk UMM 1st International Conference on Pure and Applied Research (UMM ICoPAR 2015) ini mengambil tema tentang kesiapan ketahanan lingkungan demi masa depan kemanusiaan.
Rektor UMM Prof Dr Muhadjir Effendy mengatakan, konferensi ini diadakan sebagai respon terhadap pemanasan global yang tengah menjadi isu penting di berbagai forum internasional.
“Pemanasan global telah menjadi masalah serius bagi masa depan alam semesta,” ujarnya sebagaimana di laman UMM, Kamis (20/8/2015).
Muhadjir berharap, konferensi ini dapat menghadirkan jalan keluar atas berbagai persoalan ketahanan lingkungan yang dinilainya akan berdampak besar mengurangi pemanasan global, sekaligus meningkatkan kualitas hidup manusia.
Ketua Panitia ICoPAR, Dr Vina Salviana menjelaskan, kegiatan ini akan diikuti oleh 205 peneliti dari 12 negara, 102 peneliti di antaranya mengambil topik di bidang ilmu sosial, sementara 103 peneliti lainnya di bidang ilmu eksakta.
“Paper terpilih akan dipresentasikan saat konferensi dan selanjutnya dipublikasikan di jurnal internasional,” kata Vina.
Menurut Direktur Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UMM, Prof Dr Ir Sujono, berbagai topik yang nantinya diangkat dalam ICoPAR relevan dengan lima tema besar riset di UMM, yaitu ketahanan lingkungan dan energi, pangan, kesehatan, sosial dan humaniora, serta pendidikan dan psikologi.
Konferensi ini juga menghadirkan sejumlah tokoh untuk memberikan orasi ilmiah, di antaranya yaitu Presiden Moderator Asian Conference of Religion Peace (ACRP) Din Syamsudin, Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Iskandar Zulkarnain, Duta Besar Georgian untuk Indonesia HE Zurab Aleksidze, dosen pusat National University of South Korea Dr Rio Yamaguchi, dan dosen Singapore Polytechnic Dr Noel Kristian.