MALANG - Universitas Brawijaya (UB) Malang bakal memperketat pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang digelar 18-19 Juni 2013 nanti. Selain pengawas laki-laki dan perempuan di setiap ruangan, UBH juga akan menggunakan metal detector untuk memeriksa peserta ujian sebelum masuk ke ruangan.
Pembantu Rektor I Universitas Brawijaya Malang Bambang Suharto mengatakan, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi keberadaan joki dalam ujian seperti yang terjadi pada saat penerimaan mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Menurutnya, semua peserta ujian akan diperiksa secara teliti oleh pengawas sesuai dengan jenis kelaminnya. "Pengawas harus jeli, karena peralatan yang digunakan joki juga canggih," ujarnya, Kamis (16/5/2013).
Selain itu, di setiap ruangan juga akan dipasang CCTV untuk memantau gelagat peserta ujian. Sehingga, gelagat mencurigakan peserta ujian bisa terpantau dan dikenali melalui kamera tersebut.
Bambang juga mengimbau kepada para calon mahasiswa agar percaya dengan kemampuannya sendiri dan tidak percaya kepada bocoran soal maupun tawaran menggunakan joki. "Kalau mahasiswa percaya diri, maka joki tidak akan bisa beroperasi," kata Bambang.
Sebelumnya, kasus perjokian terungkap dalam penerimaan mahasiswa baru di UMM dengan melibatkan 31 joki dan pengguna jasa joki. Sedangkan di UB sendiri juga pernah terjadi pada pertengahan 2012 lalu yang melibatkan sembilan orang joki. (ade)
