Ilustrasi penculikan
GRESIK- Kedatangan Agung Arief Perdana Putera disambut haru keluarga di Gresik, Jawa Timur. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang itu pulang ke rumah setelah dinyatakan hilang beberapa waktu karena diculik kelompok Negara Islam Indonesia (NII).
Rumah Agung di Perumahan Patria, Desa Bambe, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, pada Minggu 24 April siang mendadak ramai oleh kerabat dan handai taulan.
Mahasiswa semester 2, jurusan Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang ini pulang ke rumah dengan menumpang taksi seorang diri. Dia diketahui dari Terminal Bungur Asih, Surabaya sejak Sabtu malam sekira pukul 23.30 WIB.
Sesampainya di rumah, Agung Arief Perdana Putera lebih memilih menenangkan diri di dalam kamarnya. Dia juga tidak bersedia menemui teman, tetangga, dan juga wartawan yang datang menemuinya.
Rasyidi Samsul Arifin, ayah kandung Agung Arief, mengatakan di rumah Agung masih terlihat resah dan ketakutan. Oleh karena itu, keluarga masih menjaga perasaannya agar dia tidak pergi kembali.
“Agung masih terlihat ketakutan,” kata Rasyidi kepada wartawan, Senin (25/4/2011).
Dia menjelaskan, kondisi fisik Agung terlihat kurus dibandingkan sebelumnya. Keluarga juga belum memberanikan diri menanyakan banyak hal yang terjadi selama menghilang. Ini dilakukan agar tidak membuatnya semakin kecewa.
Dengan pulangnya Agung Arief, maka mahasiswa UMM yang masih diduga diculik NII tinggal satu orang yakni Mahathir Rizky. Hingga saat ini, keberadaan Mahathir belum diketahui pasti.
Terakhir mahasiswa ini mengaku berada di Semarang dan kini berada di negara baru. Bahkan dalam perbincangan singkat kepada orangtua, dia meminta kasus NII jangan diberitakan kembali.
