MALANG - SMA Latyouwiyakhom, Thailand dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjajaki kerjasama di bidang bahasa dan budaya Indonesia. Kerjasama antara kedua institusi juga terbuka dalam bidang pendidikan.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMM Dr Poncojari Wahyono di Malang, Sabtu (13/2/2016), mengatakan, kerjasama dengan SMA asal Negeri Gajah Putih itu nanti juga memperluas kerjasama UMM dengan sekolah maupun universitas di luar negeri.
"Kerjasama ini juga membuka peluang bagi lulusan SMA Latyouwityakhom bisa melanjutkan dan menimba ilmu (kuliah) di UMM, khususnya di FKIP. Sedangkan UMM bisa mengirimkan mahasiswanya untuk magang di SMA itu. Sekarang sudah berjalan dua tahun," ujarnya.
Ponco mengemukakan, saat ini FKIP UMM sudah bekerjasama dengan tiga sekolah yang ada di Malaysia dan Singapura. Kerjasama dengan sekolaj Thailand tersebut juga sebagai antisipasi telah diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MAE).
"Kalau peluang di negara lain lebih besar, ya kenapa tidak. Kami mulai dari negara-negara ASEAN dulu. Ini untuk meningkatkan mutu lulusan kami agar nanti mampu bersaing di era MEA yang sudah mulai diberlakukan," ucapnya.
Dalam penjajakan kerjasama bidang bahasa, budaya, dan pendidikan Indonesia di UMM, SMA Latyouwiyakhom, Thailand mengirimkan 12 orang delegasinya, yang terdiri dari kepala sekolah, staf pengajar dan siswa-siswinya. Kedatangan rombongan dari SMA Latyouwiyakhom tersebut juga didampingi pengajar dan beberapa SMA Negeri 9 Malang, sebagai mitra UMM dan sister school SMA Latyouwityakhom.
Kepala SMA Latyouwityakhom, Thailand, Arun Rungraeng, mengatakan, kunjungannya ke UMM karena kampus tersebut dinilai bagus dalam mengajarkan budaya dan bahasa Indonesia.
"Kami ingin belajar budaya, bahasa, dan pendidikan di Indonesia melalui UMM," ucapnya.
Dia mengaku senang karena banyak mahasiswa Thailand yang kuliah dan berprestasi di UMM.
"Sekarang mereka (mahasiswa) sudah fasih berbahasa, baik Indonesia maupun Inggris. Ini benar-benar menggembirakan," kata Arun.
Saat ini, FKIP UMM telah menjalin kerjasama dengan lebih dari 70 sekolah di Malang mulai SD hingga SMA. Selain kerjasama dalam bentuk magang di sekolah-sekolah di dalam maupun luar negeri, FKIP juga sering mengirim dosennya ke Sekolah Indonesia di luar negeri, seperti Bangkok dan Kuala Lumpur untuk mengajar siswa-siswi dan guru-gurunya di negeri itu. Selain itu, beberapa mahasiswa FKIP UMM juga dikirim ke perguruan tinggi di Tiongkok untuk melakukan "student exchange". (ira)