Mahasiswa Australia Teliti Politik Islam hingga Pencak Silat
Author : Humas | Wednesday, August 15, 2012 10:27 WIB | Okezone - Okezone
BATU – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menerima 11 mahasiswa asal Australia pada semester gasal tahun ini.
Hal ini merupakan kelanjutan dari kerjasama pertukaran mahasiswa dengan pemerintah Australia yang sudah berlangsung sekian lama. Para mahasiswa Negeri Kanguru ini belajar di UMM selama satu semester. Kedatangan mereka di UMM didampingi Marie Grealy, Atase Pendidikan dan Penelitian Kedutaan Besar Australia di Indonesia. Kemarin, Grealy turut hadir dalam kuliah perdana dan penerimaan mahasiswa Australian Concortium for In- Country Indonesia Studies (ACICIS) di UMM.
Grealy menyampaikan ucapan terima kasih kepada UMM yang telah berhasil dengan baik menjadi host pembelajaran dan penelitian ACICIS selama 15 tahun. Dia juga meminta ke-11 mahasiswa Australia mengikuti program dengan baik serta mematuhi aturan di kampus. Sebelum kuliah perdana, Grealy juga menawarkan informasi beasiswa di Australia untuk UMM. Dia juga mengajak UMM melakukan kerjasama di bidang penelitian.
"Silakan jika ada mahasiswa yang ingin ikut pertukaran dengan kredit transfer. Ada dana sekira 5.000 dolar Australia setiap semester untuk studi di sana," kata Grealy.
Hadir dalam kuliah perdana itu, Presidence Director ACICIS, Philip King, Dekan FISIP UMM Dr Wahyudi, serta Ketua Program ACICIS UMM, Widiya Yutanti. Pada kesempatan itu, Widiya menjelaskan, delapan dari 11 mahasiswa Australia terseut telah memasukkan judul penelitian. Namun judul itu masih mungkin berubah seiring ketertarikan dan proses pembimbingan nanti.
Tema-tema politik Islam, feminisme dan budaya masih menjadi daya tarik mahasiswa. Dia juga telah menyiapkan dosen pengajar dan pembimbing untuk membantu mereka. "Ada yang meneliti tentang perkembangan politik Islam yang direpresentasikan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), kasus cuci otak atau yang dikenal dengan kasus NII, serta pencak silat," kata Widiya.
Ke-11 mahasiswa Australia ini antara lain berasal dari Murdoch University, University of Western, University Of Quesland, Deakin University dan Australian National University. Sekadar informasi, ACICIS merupakan konsorsium yang beranggotan lebih dari 22 universitas di Australia. Mereka sudah bekerjasama dengan UMM sejak 1994. Rektor UMM Muhadjir Effendy menyatakan bangga dengan prestasi yang dihasilkan mahasiswa ACICIS.
"Alumni mereka ada yang menjadi Indonesia Muda dan cukup berpengaruh di Australia. Bahkan sebagian dari para alumni mengaku puas kuliah di UMM. Sebab bisa mengubah cara pandang mereka tentang Islam dan kehidupan masyarakat Indonesia," tandas Muhadjir. (maman adi saputro/koran si)(//rfa)
Harvested from: http://kampus.okezone.com/read/2012/08/15/373/677846/mahasiswa-australia-teliti-politik-islam-hingga-pencak-silat
Shared:
Comment