Mari Intip Dunia Media dari Film

MALANG - Mahasiswa dan peminat dunia jurnalistik di Kota Malang dan sekitarnya enggak boleh melewatkan agenda yang satu ini. Pada 25 Maret mendatang, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) akan menjadi tuan rumah pemutaran film feature dokumenter berjudul "Di Balik Frekuensi".

Pemutaran film garapan Sutradara Ucu Agustin ini diselenggarakan atas kerjasama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Malang, komunitas film Lensa Mata  dan UMM.

Menurut Ketua AJI Malang, Eko Widianto, Di Balik Frekuensi mengangkat kisah di balik dua televisi berita di Indonesia. Ucu Agustin menyelisik siapa saja pemilik grup media di Indonesia dalam film berdurasi 144 menit tersebut.

"Sutradaranya juga memotret kepentingan politik dan bisnis yang menyelimuti media televisi di Indonesia, bagaimana nasib jurnalis dan pekerja media, serta bagaimana jurnalis bersikap terhadap kepentingan pemilik modal dalam liputan pemberitaan," kata Eko Widianto, Senin (18/3/2013).

Tim produksi "Di Balik Frekuensi" menghabiskan sebelas bulan untuk pengambilan gambar di Jakarta, Bandung, Indramayu, Malang, dan Porong Sidoarjo. Selama proses produksi tersebut, mereka menghasilkan stok gambar lebih dari 330 jam.

Dalam pemutaran film tersebut, penonton bakal diajak diskusi bersama Sutradara Ucu Agustin, Produser Ursula Tumiwa, pengamat media dari UMM Frida Kusumastuti dan Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPI) Jawa Timur Maulana Arif.

Menurut Frida, masyarakat harus cerdas, memilah dan memilih siaran televisi. Jika masyarakat kritis terhadap media massa, mereka hanya memilih produk berita berkualitas. Sehingga, perusahaan media lambat laun harus mengikuti kebutuhan dan keinginan masyarakat.

"Masyarakat harus dididik melek media," katanya.

Frida menambahkan, pendidikan literasi media sejak dini mutlak diperlukan. Juga dibutuhkan media watch yang bisa dikelola masyarakat maupun kelompok organisasi profesi jurnalis. Dia menyontohkan, di Inggris, organisasi profesi jurnalis secara mandiri mendirikan media watch dan menyiarkan karya jurnalistik yang tak bisa dimuat di media arus utama.

Catat ya, pemutaran film "Di Balik Frekuensi" ini akan terbuka untuk umum dan tanpa dipungut biaya. Datang saja ke UMM Dome Theater, Senin, 25 Maret mendatang.(rfa)