Mahasiswa UMM ajak siswa TK Aisyiyah 36 Kota Malang bikin biopori (Amelian Wulan/PWMU.CO)
PWMU.CO – Mahasiswa UMM ajak siswa TK Aisyiyah 36 Kota Malang bikin biopori, Kamis (10/8/2023). Ini bagian dari Program Pengabdian Masyarakat Mahasiswa Mitra Dosen 2023 yang termasuk Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Biopori merupakan lubang kecil yang dibuat dalam tanah untuk membantu penyerapan air hujan ke dalam tanah secara lebih efisien. Selain itu, biopori juga memiliki manfaat dalam mengurangi genangan air, mencegah erosi tanah, dan mengoptimalkan sirkulasi udara di dalam tanah.
Dengan adanya biopori, air hujan dapat terserap dengan baik oleh tanah, sehingga dapat mengurangi risiko banjir dan melindungi kualitas air tanah dari pencemaran.
Dalam prosesnya, mahasiswa pengabdian tak sekadar memberikan penjelasan teoritis, tetapi juga memberi pengalaman praktis dalam menerapkan konsep itu. Dengan melibatkan para siswa TK ABA 36 dalam pembuatan biopori, Amelia Wulan Sari–salah satu mahasiswa–berharap para siswa bisa mengenal konsep pentingnya menjaga lingkungan sejak dini.
Menurutnya, pada era saat ini, kesadaran pentingnya menjaga lingkungan semakin meningkat. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan lingkungan seperti meningkatnya limbah dan pencemaran air tanah.
“Salah satu inisiatif yang mulai menjadi perhatian adalah pembuatan biopori. Dengan semangat menjaga ekosistem dan memberikan pendidikan lingkungan sejak dini, kami membuat proyek biopori yang dilaksanakan di TK Asiyiyah 36 kota Malang,” terangnya.
Proyek pembuatan biopori di TK Aisyiyah 36 inilah contoh nyata bagaimana upaya sederhana mahasiswa pengabdian dapat berdampak besar terhadap lingkungan. “Dengan mengajarkan anak-anak sejak dini tentang pentingnya menjaga lingkungan dan melibatkan mereka dalam aksi nyata, kita dapat membentuk generasi yang lebih peduli terhadap alam,” ujar Amel.
Dia berharap, inisiatif tersebut dapat terus berkembang dan menginspirasi orang lain untuk melakukan hal serupa demi masa depan bumi yang lebih baik. (*)
Penulsi Amelian Wulan Sari Editor Mohammad Nurfatoni/SN
