Pelaksanaan edukasi pentingnya asupan makanan optimal selama 1000 hari pertama kehidupan bayi oleh Mahasiswa UMM, Minggu (28/7/2024). (Istimewa/PWMU.CO).
PWMU.CO – Masa depan buah hati yang cerah dan gemilang merupakan impian dari setiap pasangan, terutama bagi seorang ibu. Rupanya, hal ini berkaitan erat dengan periode emas tumbuh kembang bayi, yaitu di 1000 hari pertama kehidupan bayi.
Melihat hal tersebut, Tim Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membagikan edukasi mengenai pentingnya asupan makanan yang optimal selama 1000 hari pertama kehidupan bayi. Edukasi tersebut terlaksana kepada para ibu di Dusun Sempu, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Minggu (28/7/2024).
Kegiatan penyuluhan ini adalah bagian dari rangkaian program Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) kelompok 64 gelombang 2. Menariknya, sebelum agenda kegiatan penyuluhan terdapat program posyandu dan pemeriksaan kesehatan yang mendapat sambutan positif oleh para ibu.
Antusiasme para peserta juga terlihat dengan turut hadirnya para balita dalam kegiatan tersebut. Penyuluhan tersebut mengungkap tentang rahasia asupan optimal untuk 1000 hari pertama kehidupan bayi.
Maria Noveareza Hadrun selaku Pemateri menegaskan bahwa pemenuhan nutrisi, kasih sayang, dan stimulasi bayi sangat penting mendapat perhatian selama masa 1000 hari pertama.
Tahapan nutrisi bermula dari masa kehamilan ibu. Tahap ini memerlukan status gizi yang baik, agar menghindari dampak negatif pada janin di dalam kandungan. Selain itu, nutrisi penting yang harus tercermati antara lain folat, kalsium, vitamnin D, protein, dan zat besi.
“Perlu kita perhatikan bersama, bahwa 1000 hari itu meliputi 270 hari masa kehamilan dan sisanya adalah usia anak dari lahir hingga mencapai umur 2 tahun” terang Maria.
“Pada usia 0-6 bulan pemberian Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi terbaik untuk bayi. Selain sebagai sumber nutrisi, bersama ASI juga terdapat kasih sayang dan stimulasi sensoris yang penting bagi perkembangan, serta tingkat kecerdasan bayi” jelasnya.
Wanita yang sekaligus Mahasiswa Kedokteran UMM itu juga menegaskan bahwa bayi di atas 6 bulan yang hanya mendapat ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi makronutrien maupun mikronutriennya.
Selanjutnya, Maria menegaskan bahwa pada masa inilah penting untuk mencermati peran Makanan Pendamping ASI (MPASI) sebagai nutrisi tambahan. MPASI diberikan secara bertahap, mulai dengan tekstur dan konsistensi kehalusan seiring perkembangan oromotor bayi.
“Kalau ibu-ibu pernah dengar bahwa pemberian ASI tidaklah penting setelah usia bayi mencapai 6 bulan itu adalah mitos ya dan sangat tidak dibenarkan” tegas Maria.
“Yang benar adalah melakukan pemberian MPASI secara bertahap. Perlu diingat bahwa apa yang dialami, dilakukan, dan dikonsumsi selama 1000 hari pertama kehidupan akan memberikan dampak jangka panjang pada masa depan anak” pesannya.
Terakhir, ia berharap melalui edukasi ini juga dapat memberikan pengetahuan lebih kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan 1000 hari pertama.
Tidak sedikit manfaat yang muncul mulai dari pencegahan stunting, pengoptimalan gizi pada anak, hingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan mental pada anak. Sehingga itu juga menjadi langkah awal dalam mencetak generasi unggul dan sehat. (*)
Penulis Hassanal Wildan, Editor Danar Trivasya Fikri