Penyerahan penghargaan MPK Award pada keluarga. MPK PP Muhammadiyah Gelar Seminar Nasional dan Rakernas (Istimewa/PWMU.CO)
MPK PP Muhammadiyah Gelar Seminar Nasional dan Rakernas; Tulisan Kontributor PWMU.CO Sayyidah Nuriyah. Editor Mohammad Nurfatoni.
PWMU.CO – Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengadakan Seminar Nasional dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ke-5, Selasa (18/10/2022). Agenda ini berlangsung selama tiga hari hingga Kamis (20/10/2022) di Hotel Rayz Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur.
Dalam tiga hari itu, hadir lima pembicara. Yaitu Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi, Ketua PP Muhammadiyah Drs A Dahlan Rais MHum, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno MBA.
Ada pula Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Dr H Fauzan MPd, Ketua Litbang PWM Jawa Tengah Prof Dr Muhammad Nur DEA, dan Ketua Majelis Ekonomi PP Muhammadiyah Drs H Herry Zudianto SE Akt MM.
Selain 40 anggota MPK PP Muhammadiyah, peserta juga meliputi utusan MPK PWM se-Indonesia, Ketua PWM bidang Perkaderan se-Indonesia, utusan MPK PDM Malang Raya, dan undangan khusus.
Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Dr Fauzan MPd mengungkap persiapan kegiatan itu melalui perjalanan panjang. “Sudah disiapkan sejak sebelum Covid-19,” ujarnya saat diberi kesempatan memberikan sambutan selamat datang.
Fauzan berharap, kegiatan ini tidak menjadi kegiatan rutin karena rutinitas itu membuat terlena. “Kegiatan ini juga harus bisa memberikan perubahan mindset dalam mengembangkan sistem perkaderan dan mendekonstruksi cara berpikir tentang kader,” imbuhnya.
Dia menuturkan, “Kita perlu berijtihad terhadap terminologi-terminologi kader! Alam berpikir tentang kader dan perkaderan harus berubah. Maka, hasil dari kegiatan ini harus di atas rata-rata, bukan yang biasa saja.”
Selanjutnya, Ketua Majelis Pendidikan Kader PP Muhammadiyah Dr Ari Anshori melaporkan, sudah ada banyak buku-buku perkaderan. “Karena perkembangan internasionalisasi Muhammadiyah, maka konsep-konsep harus diterjemahkan ke bahasa Inggris dan bahasa Arab,” jelas dia.
Menurutnya, acara ini menjadi momentum untuk menguatkan link and match pimpinan dengan kebutuhan kader. “Zaman berubah, perkaderan perlu terus berbenah, sehingga mempunyai daya panggil,” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, dia menambahkan, MPK PP Muhammadiyah ingin melakukan transformasi kader. Dia menegaskan, “Kader tidak boleh menawar-nawar waktu Baitul Arqam. Dan Baitul Arqom harus menginap karena membiasakan salat tahajud.”
Pada hari pertama itu, MPK PP Muhammadiyah juga menganugerahkan MPK Award kepada tiga kader hebat. Pertama, Drs Mohammad Djasman Al-Kindi, Ketua pertama Badan Pendidikan Kader dan Rektor pertama Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Kedua, Prof Dr A Malik Fadjar MSc. Beliau inisiator ideologi, politik, dan organisisi (Ideopolitor) dan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Ketiga, Ir H Dasron Hamid MSc, Ketua Badan Pendidikan Kader dan Pembinaan Angkatan Muda Muhammadiyah serta Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Penerima penghargaan ini diwakili putra/putri kader teladan. Helman Muhammad mewakili Keluarga Djasman Al-Kindi, Siska Nur Asyraf mewakili keluarga Dasron Hamid, dan Nazaruddin Malik mewakili keluarga Malik Fadjar.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr KH Haedar Nashir MSi menyatakan ketiga tokoh itu memiliki peran penting di mana ketulusan, kekhidmatan, dan kecintaan mereka terhadap Muhammadiyah luar biasa.
Di mata Prof Haedar, sapaannya, Djazman Al Kindi merupakan sosok penggagas lahirnya Majelis Diktilitbang. Adapun Prof Dr KH Abdul Malik Fadjar ialah perintis UMM yang kaya gagasan tentang pendidikan dan Ir H Muhammad Dasron Hamid MSc berorientasi membangun, termasuk membangun kampus UMY dari nol sampai sekarang. (*)