Penutupan PMM UMM, 220 Mahasiswa Pakai Baju Adat

Author : Humas | Thursday, January 04, 2024 16:56 WIB | pwmu.co -

Rektor Pengganti Antar Waktu UMM Prof Dr Syamsul Arifin MSi bersama beberapa mahasiswa yang mengenakan pakaia adat (Humas UMM/PWMU.CO)

PWMU.CO – Penutupan PMM UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) Batch 3 di berlangsung di Gedung Kuliah Bersama (GKB) IV lantai 9, Sabtu (30/12/2023).

Sebanyak 220 mahasiswa yang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PPM) ini hadir dengan memakai baju adat dari berbagai wilayah di Indonesia. Keunikan tersebut mewarnai seremoni pelepasan masa akhir studi mereka di kampus pertukarannya.

Rektor Pengganti Antar Waktu (PAW) UMM Prof Dr Syamsul Arifin MSi mengapresiasi sebesar-besarnya terhadap penyelenggaraan festival budaya yang menjadi agenda rutin bagi mahasiswa pertukaran di seluruh Indonesia. Menurutnya, hal ini sebagai cara mengenalkan budaya sekaligus sebagai ajang untuk mempererat hubungan antarsuku, ras, maupun agama.

“Indonesia dibentuk atas dasar keberagaman. Keberagaman itulah yang membentuk semboyan Bhineka Tunggal Ika atau berbeda-beda tetapi tetap satu juga. Hal ini merupakan visi misi yang harus ditegakkan oleh setiap individu mahasiswa PMM Batch 3 ini. Perbedaan inilah yang justru membuat kita menjadi satu dan saling bersosial,” terangnya.

220 mahasiswa yang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di UMM memakai baju adat. Penutupan PMM UMM, 220 Mahasiswa Pakai Baju Adat (Humas UMM/PWMU.CO)

Lebih lanjut, ia menyampaikan, mahasiswa pertukaran tidak hanya belajar materi sesuai dengan penjurusan mereka saja. Lebih dari itu, mahasiswa PMM yang belajar di UMM juga turut belajar budaya, keyakinan, dan adat istiadat dari masing-masing daerah yang mereka singgahi untuk menciptakan keberagaman dalam bersosial masyarakat.

Ia juga menyampaikan, festival budaya menjadi ruang untuk mengartikulasikan identitas. Ini tertandai dengan baju adat masing-masing. “Sivitas akademika UMM dengan bangga melepas dan memberi apresiasi yang sebesar-besarnya kepada mahasiswa PMM untuk kembali ke daerah asal dan mengimplementasikan apa yang telah didapat di Kampus Putih ini,” ujarnya.

Ketua Panitia Festival Budaya M. Ahnaf Raid Yosna berterima kasih kepada UMM yang selalu mendukung jalannya program ini. Menurutnya, agenda rutin ini memiliki peran vital menjaga keutuhan dan keberagaman. Apalagi dalam kesempatan itu, disajikan berbagai penampilan seperti tari yang dibawakan masing-masing mahasiswa.

Ia juga mengakui dapat banyak pengalaman dan ilmu baru melalui PMM di UMM. “Mulai dari bahasa walikan khas Malang, suasana dingin dan asri Malang, hingga adat istiadat dan bahasa Jawa yang kental,” paparnya.

Dia berharap, program PMM 3 ini tak hanya menjadi sebuah pengalaman yang dikenang semata. “Namun menjadi pengalaman yang dapat menjadikan kami lebih dewasa lagi. Utamanya saat kembali ke daerah kami masing-masing,” tegasnya. (*)

Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni

Harvested from: https://pwmu.co/334710/01/04/penutupan-pmm-umm-220-mahasiswa-pakai-baju-adat/
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: