Dinamika Globalisasi bagi Pengembangan Industri Ekonomi Indonesia
Author : Humas | Friday, January 06, 2023 12:38 WIB | radar madiun -
Safira Diah Ayu Puspitaningrum (DOK PRIBADI)
Oleh:
Safira Diah Ayu Puspitaningrum
Mahasiswi Hubungan Internasional
Universitas Muhammadiyah Malang
BERKEMBANGNYA teknologi komunikasi, budaya, hingga penyebaran sebuah pengaruh ke seluruh dunia menjadi sebuah gejala adanya globalisasi. Persebaran masif itulah yang menjadikan komunikasi dan interaksi sosial masyarakat lebih mudah dilakukan.
Pada akhirnya, globalisasi menjadi pemantik persaingan sektor ekonomi, tanpa terkecuali industri kreatif. Persaingan di industri ini semakin ketat, menuntut para pelaku usaha di sektor kreatif harus mempunyai tingkat performansi yang tinggi. Sektor ini juga menjadi bagian dari daya dorong pemulihan ekonomi Indonesia.
Persaingan ketat dalam perdagangan internasional dan adanya kebijakan internasional mengenai liberalisasi perdagangan menjadi tantangan bagi sektor industri, kombinasi ini menyebabkan sistem ekonomi menjadi lebih terbuka.
Hal itu disebabkan oleh integrasi ekonomi yang menghapus hambatan ekonomi antar negara. Sehingga, menghasilkan liberalisasi perdagangan, serta menyebabkan berkurangnya kendali pemerintah.
Kontrol pemerintah terhadap negara-negara yang menunjang globalisasi ekonomi menurun sebab kegiatan ekonomi ditetapkan oleh kekuatan pasar global, tidak ditetapkan oleh kebijakan ataupun peraturan oleh tiap negara. Keadaan tersebut menjadi salah satu dampak negatif globalisasi ekonomi.
Keunggulan dalam hal teknologi juga menjadi salah satu penggerak kompetisi. Sehingga tidak semua perubahan (globalisasi) dapat memberikan dampak menguntungkan bagi industri ekonomi di suatu negara.
Bicara soal globalisasi teknologi bagi sebuah industri ekonomi, ternyata dampak menguntungkannya lebih mendominasi apabila industri dapat memanfaatkan teknologi dengan benar. Bahkan sosial media dapat memberi input penghasilan yang mampu menopang ekonomi suatu daerah.
Cara ini paling mudah dan paling murah: daerah menggunakan lewat media sosial untuk mempromosikan perekonomiannya. Yang dipromosikan termasuk objek-objek wisata. Maraknya penggunaan sosial media dan aplikasi e-commerce seperti toko online dapat memudahkan pelaku ekonomi kreatif.
Globalisasi ekonomi merupakan fenomena bagaimana sistem ekonomi saling berkaitan antar negara (Verter & Osakwe, 2015). Setiap aktornya saling bergantung dalam hal ekonomi. Tak sekadar dalam hal perdagangan internasional, namun juga dalam urusan produksi, investasi, serta keuangan.
Persaingan produksi, investasi, serta keuangan dalam liberalisasi perdagangan internasional terus berubah. Bentuk dari globalisasi ekonomi sendiri salah satunya adalah kebijakan. Namun, kebijakan perdagangan internasional yang ditetapkan negara adidaya dapat mempengaruhi sektor industri negara di dunia ketiga.
Keadaan ini disebabkan karena banyaknya industri asing yang berdiri serta tumbuh di dalam negeri. Merebaknya industri asing yang masuk dalam negeri disebabkan karena pemerintah sudah memberikan bermacam kemudahan izin berusaha. Kondisi di atas memperlihatkan bahwa aktivitas ekonomi dan perdagangan bebas terus terbuka luas.
Implementasi dari globalisasi ekonomi tersebut juga menjadi tantangan besar bagi industri Indonesia. Pasalnya, pelaku industri harus mampu bersaing dengan pasar internasional. Globalisasi ekonomi secara teori diyakini mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sehingga dapat dikatakan bahwa dampak globalisasi terhadap pertumbuhan ekonomi adalah positif.
Lantaran pertumbuhan ekonomi umumnya mengurangi kemiskinan, maka dapat dibenarkan pula bahwa dampak globalisasi terhadap kemiskinan adalah negatif.
Tetapi, teori perdagangan juga menjelaskan bahwa pemilik faktor produksi yang secara khusus atau tertentu maupun secara intensif digunakan di sektor yang berkompetisi hanya dengan produk impor, dampaknya akan menimbulkan kerugian. Jelas hal tersebut akan menguntungkan sektor lain dan akan menimbulkan ketimpangan pendapatan.
Pemerintah Indonesia dalam menanggapi globalisasi ekonomi menyusun kebijakan atau cara efektif agar para pelaku industri ekonomi Indonesia dapat bersaing secara global. Kebijakan tersebut juga dicanangkan pada G20 atau forum kerjasama multilateral yang membahas terkait dengan isu–isu ekonomi.
Di forum tersebut, dibahas pentingnya digitalisasi. Pasalnya, digitalisasi menjadi kunci pemulihan dan penguatan lintas sektor, termasuk mendukung perdagangan, industrialisasi, dan investasi yang inklusif.
Selain itu, juga meningkatkan produktivitas dan membuka potensi ekonomi di masa depan, terutama bagi UMKM, IKM, dan start-up. Penting untuk memastikan bahwa tidak ada yang ditinggalkan dalam upaya mentransformasi masyarakat secara digital.
Pemerintah Indonesia melaksanakan praktiknya dalam bentuk inovasi yang revolusioner dan memfasilitasi terutama industri UMKM dengan marketing berbasis teknologi. Kemenperin juga mengajak para pelaku usaha nasional khususnya IKM)untuk memperluas pasar dan meningkatkan pendapatan melalui pemanfaatan teknologi digital. Salah satu programnya adalah pengembangan IKM dengan platform digital melalui e-Smart IKM.
Industri kreatif dapat menjadi kekuatan ekonomi Indonesia dalam menghadapi tantangan globalisasi dan menyambung pembangunan. Berkat keunggulan keterampilan sumber daya manusia, teknologi, dan kreativitas. Asal mampu berevolusi dan bersaing secara global.
Globalisasi bagi industri kreatif bukanlah momok, namun alat untuk mengembangkan bakat individu serta sektor industri untuk menciptakan kesejahteraan dan bersaing secara global dengan mengeksploitasi daya kreatif yang unggul. Sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif sangat dibutuhkan dalam memajukan industri ekonomi Indonesia yang dapat mengikuti arus globalisasi. (*/naz/adv)
Harvested from: radarmadiun.jawapos.com/opini/06/01/2023/dinamika-globalisasi-bagi-pengembangan-industri-ekonomi-indonesia/
Shared:
Comment