Intan Pramudia Kusumawardani, Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang. |
Oleh : Intan Pramudia Kusumawardani, Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang, Jurusan Hubungan Internasional, Semester 7.
Westernisasi merupakan suatu perbuatan dimana ketika diri seseorang terpengaruh dengan budaya barat dan mulai kehilangan nasionalisme, sehingga pada akhirnya meniru dan melakukan aktivitas barat. Westernisasi ini sendiri menampilkan gaya hidup yang konsumerisme, terlalu berfoya-foya yang kemudian juga menunjukkan budaya lokal yang mulai terkikis.
Dimulai dari meniru gaya berpakaian budaya barat, pergaulan serta tingkah laku. Terlebih lagi media sebagai penyalur cepat informasi utama yang tentunya dapat mempengaruhi masyarakat dalam penyebaran budaya di dunia. Dengan adanya akses internet, memudahkan penyerapan budaya karena internet dapat diakses dengan mudah dan cepat terkoneksi banyak orang.
Seiring berjalannya waktu media di internet pun terus berkembang dan mampu membuat pola pikir masyarakat berubah dan menganggap bahwa westernisasi adalah suatu hal yang keren. Tentunya pengaruh budaya barat ini memiliki dampak buruk bagi masyarakat Indonesia. Masyarakat mulai melupakan budaya lokal karena dianggap sudah terlalu biasa atau membosankan, sehingga mereka mengikuti budaya barat.
Budaya lokal pun lama kelamaan menjadi lemah, masyarakat mulai banyak meninggalkan jati dirinya dan merasa bahwa budaya barat adalah budaya masa kini dengan gaya yang jauh lebih modern. Westernisasi memang sangat mampu mengubah kepribadian bangsa yang tadinya mandiri dan juga khas, malah berubah menjadi layaknya boneka yang begitu dengan mudahnya meniru peradaban barat. Salah satu contoh media sosial yang mampu menampilkan berbagai aktivitas ataupun informasi dunia barat ialah Instagram.
Di Instagram, semua orang di seluruh dunia membagikan informasi kehidupan dalam bentuk foto. Baik itu foto pribadi, event, kutipan, style ataupun busana semua bisa ditampilkan. Tak hanya itu saja, Instagram juga menjadi tempat promosi barang dimana barang yang berasal dari luar negeri dapat diperjualbelikan.
Terlebih lagi Indonesia juga menjadi negara dengan pengguna media sosial yang juga dikatakan cukup tinggi. Tren-tren dari negara barat pun seringkali bermunculan lewat di Instagram yang kemudian ditiru oleh masyarakat lokal seperti clubbing, berpakaian terlalu terbuka, minum minuman keras, menyukai sesama jenis dan masih banyak lainnya yang kemudian mampu mempengaruhi masyarakat lokal dan akhirnya menjadi perbincangan. Hal ini tentunya menyalahi aturan moral yang ada di Indonesia.
Adanya kemajuan teknologi terutama pada media sosial seperti Instagram juga dapat berdampak buruk. Yakni dapat merusak nilai-nilai bangsa, agama dan juga norma. Banyak sekali kita lihat masyarakat yang gemar membuat story Instagram dengan meniru kehidupan layaknya budaya barat. Seperti perempuan yang sedang merokok dengan santai, melakukan pose yang tidak senonoh kemudian disebarluaskan ke dalam story Instagram.
Padahal seharusnya dengan masuknya budaya westernisasi adalah suatu hal yang perlu dikhawatirkan, bukan dipandang menjadi hal yang keren. Meskipun ada beberapa dampak positif dari westernisasi yaitu mudah dalam mengakses teknologi maju serta dapat memotivasi masyarakat untuk dapat bersaing dengan negara luar, namun seharusnya sebagai masyarakat Indonesia kita harus bijak dalam menanggapi masuknya budaya westernisasi.
Khususnya lagi bagi kalangan orang tua yang bisa membatasi anak mereka terlebih bagi mereka yang masih dalam usia remaja agar tidak terbawa pengaruh buruk dari westernisasi. Namun, perlu juga kesadaran terhadap diri masing-masing karena yang dapat mengontrol ataupun menahan diri hanyalah diri kita sendiri. Kita juga harus mampu membedakan mana budaya yang sesuai dan baik untuk ditiru dan budaya yang buruk. (*)