MALANG - Saluran irigasi persawahan di Kelurahan Turen, Kabupaten Malang ini tampil beda dari lainnya.
Biasanya saluran irigasi persawahan yang identik kotor dan berbau tak sedap diubah menjadi sebuah wisata edukasi bagi anak-anak, melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Pengelolaan saluran irigasi pada Kampung Wisata Edukasi TRIP (Turen River Irrigation Park) membuat saluran irigasi ini menjadi wisata baru bagi warga Turen dan sekitarnya.
Menariknya bahkan mampu menghasilkan pundi-pundi cuan bagi penduduk sekitar.
Koordinator tim dosen UMM Prof. Oman Sukmana menyatakan, program PKM merupakan upaya meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat Kelurahan Turen, melalui program pemberdayaan masyarakat berbasis pengembangan potensi masyarakat.
Analisis tim dosen, menilai saluran irigasi menjadi potensial dikembangkan sebagai wisata edukasi dan permainan air.
Prinsipnya memanfaatkan saluran irigasi untuk edukasi. Tapi tidak mengganggu fungsi utama untuk pengairan persawahan, kata Oman dikonfirmasi, pada Rabu pagi (28/12/2022).
Di sini sejumlah wahana edukasi berbasis pemanfaatan saluran irigasi persawahan dilakukan, meliputi perahu kendali, peluncur roket air, air mancur pelangi, permainan peluncur ban, dan lampu hias, serta dikembangkan sejumlah wahana edukasi lainnya.
Sedangkan di tepi saluran irigasi dibangun paving dan tempat duduk santai bagi wisatawan.
Siang menjadi kawasan wisata edukasi dan permainan air bagi anak-anak. Sedangkan malam bisa digunakan para remaja atau warga masyarakat sebagai tempat ngopi dan bersantai, kata Oman melanjutkan.
Selain pemanfaatan saluran irigasi sebagai tempat wisata edukasi dan permainan air, program PKm juga memberi pelatihan pengembangan produk Usaha Kecil Menengah (UKM).
Meliputi aneka kudapan seperti kue kering, minuman, dan produk makanan olahan abon ikan nila dan lele.
"Program PKm juga diarahkan untuk pengembangan budidaya ikan air tawar dan lele dengan memanfaatkan sarana bioflok dan kolam beton," tuturnya.
Program PKm sendiri mendapat dukungan dana dari Kemendikbud-Ristek melalui skema program Kegiatan Kampung Bangkit (KKB) tahun 2022.
Ketika ada sejumlah dosen dan mahasiswa, yakni dosen Prodi Teknik Mesin M. Jufri, dosen Prodi Manajemen Iqbal Ramadhani Fuadi, dan dosen Prodi Ilmu Komunikasi Jamroji.
Selain tim dosen, kegiatan pengabdian turut melibatkan delapan mahasiswa Prodi Kesejahteraan Sosial, Prodi Teknik Mesin, dan Prodi Manajemen.
"PKm dosen merupakan kolaborasi antara warga masyarakat Kelurahan Turen, Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang, dan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DP2M) Kemendikbud-Ristek," jelasnya.
Sementara itu, Lurah Turen Eko Darmawan sebagai mitra menyambut gembira program PKm Dosen UMM.
Ia berharap agar kegiatan pengabdian seperti ini terus berlanjut, karena bermanfaat bagi masyarakat.
Kami berharap Kelurahan Turen dapat dijadikan sebagai Kelurahan binaan UMM sehingga bisa berkelanjutan dan dijadikan lokasi pengabdian dosen, ucap Eko.