Rektor UMM bersama Wantimpres. (Foto: Istilah/reportasemalang)
Reportasemalang – Kota Malang, Revitalisasi dan penguatan karakter bangsa menjadi hal vital yang harus diupayakan oleh bangsa Indonesia. Menariknya, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sudah menjawabnya dengan berbagai program yang dilaksanakan, seperti Profesor Penggerak Pembangunan Masyarakat dan Center of Excellence (CoE).
Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Wiranto, S.H., S.I.P, M.M. dalam kunjungannya ke UMM, Senin (26/6/2023).
Wiranto melanjutkan, ia dan tim memang ingin mendengarkan suara dan masukan dari pihak kampus. Mencari ide, masalah-masalah bangsa, dan berguru. Menurutnya, dalam membangun bangsa dan mencapai tujuan Indoensia emas 2045, perlu adanya persatuan, toleransi, dan juga kolaborasi dari semua unsur negara.
Salah satu aspek penting adalah pemanfaatan bonus demografi sebagai jalan meraih Indonesia emas 2045. Saat ini, bangsa pemenang tidak ditentukan dari siapa yang paling kuat dan besar, tapi siapa yang paling cepat.
“Utamanya yang paling cepat mengadopsi ilmu pengetahuan dan teknologi,” tegasnya.
Wiranto menilai, bonus demografi harus digunakan dengan sebaik mungkin. Jika tidak digarap dengan baik, pengangguran akan meningkatkan dan berakibat menjadi beban demokrasi.
“Saya rasa roadmap menuju kemajuan Indonesia sudah diwujudkan melalui apa-apa yang dilaksanakan oleh UMM. Nanti tentu akan muncul butir-butir usulan yang menjadi bahan kami untuk memberikan masukan kebijakan pada presiden,” ujarnya.
Dalam kunjungan itu, Wiranto tidak sendiri. Ia ditemani para anggota yang terdiri dari Dr. H. Soekarwo, S.H., M.Hum., Putri Kuswisnu Wardani, M.B.A. dan Dr. (HC) dr. H. R. Agung Laksono.
Salah satu hal menarik disampaikan Putri. Menurutnya, negara maju bisa berkembang dengan pesat berkat sinergisitas pihak pemerintah, akademisi, dan bisnis. Hal serupa juga seharusnya bisa diusahakan oleh Indonesia.
Putri juga mengapresiasi CoE yang bisa mengisi kebutuhan pendidikan masa depan. Anak-anak muda tidak hanya belajar di kelas saja, tapi bisa langsung belajar di industri.
“Pada akhirnya, mereka bisa menjadi SDM siap pakai dan dapat membuka lapangan pekerjaan. Hal ini bisa jadi contoh yan bagus dan perhatian bagi perguruan tinggi lain,” ucapnya.
Sementara itu, Rektor UMM Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. menjelaskan upaya-upaya nyata kampus Putih untuk membangun bangsa. Dua di antara program unggulannya adalah CoE yang mengatasi masalah negara Indonesia.
Yakni dengan mengakselerasi dan memperkuat link and match antara perguruan tinggi dan industri. UMM memberikan kompetensi yang sesuai dengan dunia kerja sehingga lulusannya bisa bersaing dengan maksimal.
Begitupun dengan program Profesor Penggerak Masyarakat yang meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Misalnya saja pertanian organik yang digalakkan beberapa tahun terakhir di Bondowoso. Hal serupa juga dilaksanakan di Jember ditambah dengan pengembangan sektor energi,” jelasnya.
“Terbaru, kami juga merekonstruksi salah satu warisan budaya dunia, yaitu Subak yang terletak di Bali,” pungkasnya.