REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tiga mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menciptakan inovasi berupa alat pemberi pakan ayam otomatis berbasis Internet of Things (IoT). Adapun para pencipta alat tersebut antara lain Saifulla Amin, Rizky Pratama, dan Dhiemas Ristiant Syahputro.
Perwakilan imt, Saifulla Amin mengatakan, ide inovasi ini bermula dari masih banyaknya peternak ayam petelur yang menggunakan cara manual dalam pemberian pakan ayam. Pemberian pakan ayam secara manual dirasa tidak efisien karena pemeliharaan ayam petelur sering mengalami kendala, baik dalam manajemen atau pengelolaan pemberian pakan. "Hal tersebut pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas telur yang dihasilkan," kata dia.
Menurut Saiful, sistem pemberi pakan ayam otomatis sebenarnya sudah banyak, tetapi masih jarang yang menggunakan IoT. Ia menilai, penggunaan IoT dapat memudahkan peternak untuk mengatur jadwal pemberian pakan ayam secara otomatis dari jarak jauh. Bahkan, bisa menggunakan aplikasi mobile atau web.
Selain itu, alat ini juga menggunakan Human Machine Interface (HMI) yang disertai dengan LCD sehingga peternak juga dapat mengatur timer secara langsung. Selama pembuatan alat, tidak terlalu banyak kendala yang dihadapi. Hanya pada proses pengkodingan serta desain pada liquid crystal display (LCD).
Ia menilai alat ini cukup mudah untuk dioperasikan. Setelah alat dihidupkan, pengguna bisa langsung mengatur timer penjadwalan pakan ayam melalui mobile atau web maupun secara langsung. Saat waktu yang telah diatur tiba, katup penampung pakan ayam akan terbuka secara otomatis.
Mahasiswa asal Sumenep itu menambahkan, alat ini memungkinkan untuk mengontrol penjadwalan pakan ayam yang berisikan kurang lebih 2.000 ayam petelur dalam satu kandang. Dalam satu kandang, dapat dipasangkan motor yang akan mengisi pakan ke dalam feeder.
Kemudian feeder akan berjalan untuk memberi pakan kepada ayam secara merata. Alat pakan ayam otomatis berbasis IoT ini juga memiliki harga yang terjangkau. Ini artinya bisa menguntungkan peternak ayam dibandingkan menggunakan karyawan.
Saat ini, kata dia, alatnya masih dalam bentu prototipe, namun sudah bisa dijalankan sesuai ekspektasi. Keunggulan dari alat ini sementara ada pada sistem IoT. "Oleh karena itu, kami berharap adik tingkat kami bisa mengembangkannya. Seperti misanya menambahkan sensor suhu,” jelas Saiful.
Ia juga berharap, alat pemberian pakan otomatis ini dapat dikembangkan dan dikomersilkan sehingga bisa benar-benar membantu mengurangi kerja peternak ayam. Kemudian juga dapat meningkatkan produktivitas ayam dengan memaksimalkan bobot ayam dan meminimalisir tingkat stres ayam.