REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pengucapan QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standar sempat menjadi perdebatan di Indonesia. Sebagian masyarakat membacanya dengan 'kyuris' sebagian menyebutnya dengan'kris', 'kiris' hingga 'keris'.
Merujuk kondisi tersebut, bagaimana seharusnya QRIS dibaca menurut ejaan yang benar? Menanggapi fenomena ini, dosen Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sudjalil memberikan penjelasannya.
Menurutnya, dalam kaidah bahasa Indonesia, ada pengucapan yang lazim. Namun ada pula pengucapan lafal baku yang sesuai dengan hurufnya. "Jadi kalau QRIS dibacanya ya 'kris' bukan 'kyu,ar' atau yang lainnya," katanya.
Sujadlil menjelaskan, bahasa Indonesia memiliki pemendekan pengucapan kata yang memiliki kaidah fonologis. Adapun QRIS muncul dari sebuah singkatan bahasa Inggris. Meskipun begitu, cara membaca singkatan tersebut harus sesuai pelafalan huruf di bahasa Indonesia.
Ia tidak menampik ada banyak orang yang salah melafalkan penyebutan. Apalagi bahasa Indonesia memang memiliki banyak kata serapan dari bahasa asing.
Misalnya, kata 'target' yang banyak orang melafalkannya dengan ‘tarjet’ lalu 'manajemen' yang seringkali dibaca 'menejemen'. Hal ini termasuk juga AC yang dibaca 'ase' padahal seharusnya 'ace'.
Menurutnya, pelafalan bahasa Indonesia harus diucapkan dalam kaidah bahasa Indonesia pula. Kebanyakan orang hanya mengikuti kefamiliaran penyebutan kata tanpa tahu mana yang benar dan mana yang salah.
Ia menilai ada pelafalan yang salah tetapi seringkali digunakan karena sudah terlanjur dipakai secara luas di masyarakat. Ada pula penyebutan yang benar tetapi tidak digunakan. Hal ini karena dinilai kurang cocok dan kurang enak didengar.
Adapun terkait QRIS, kata dia, yang serupa dengan QRIS adalah cara baca IQ. Menurut dia, pengucapan yang tepat itu 'iki' bukan 'ai-kyu'. Begitu juga dengan QRIS yang cara bacanya adalah 'kris'.
Menurut dia, penyebutan yang benar memang perlu diucapkan dan digunakan agar familiar. Tidak jarang penyebutan yang benar ditertawakan oleh orang-orang sekitar. "Padahal itu yang benar," ungkapnya.