Dibutuhkan, Laboratorium Praktik Berstandar Global

Author : Humas | Sunday, February 22, 2015 21:18 WIB | Republika - Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Agar bisa berkompetisi di dunia global, universitas Islam swasta di Tanah Air tengah memperjuangkan standardisasi berbagai fasilitas penunjang kompetensi para mahasiswanya. Di antara universitas-universitas itu, Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam beberapa tahun belakangan ini tengah meningkatkan standar laboratoriumnya.

Dalam salah satu kegiatan peresmian Laboratorium Pengujian Obat, Makanan dan Kosmetik (LPOMK) UII, Rabu (18/2), Dekan Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UII, Allwar, mengungkapkan UII kini terus meningkatkan standardisasi global laboratorium sainsnya.

Salah satunya adalah LPOMK. Sebelumnya, laboratorium ini hanya sebagai pemenuhan kebutuhan riset bagi mahasiswa dan dosen. Kemudian ber kembang dengan dukungan dari fakultas dan universitas hingga mendapatkan sertifikasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN). Dari jerih payah tersebut, kata dia, kini UII khususnya untuk FMIPA telah memiliki beberapa laboratorium yang secara khusus bukan hanya sebagai sarana penunjang pendidikan, melainkan juga telah memiliki kualitas standar laboratorium internasional.

Hal itu dibenarkan Kepala Badan Standardisasi Nasional Indonesia Prof Bambang Prasetya dalam pemberian KAN pada LPOMK UII. Menurut Bambang, selain LPOMK, UII juga telah memiliki tiga laboratorium yang telah terakreditasi oleh KAN. Keberadaan laboratorium terakreditasi akan membantu masyarakat untuk memasuki era globalisasi. "Apa yang sudah mendapatkan sertifikasi dari laboratorium yang sudah terakreditasi KAN diterima di Kanada, Jerman, dan negara lainnya," kata Bambang.

Khusus untuk LPOMK, UII telah menjadi pelopor perguruan tinggi swasta dengan terakreditasi Komite Akreditasi Nasional di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Diharapkan keberadaan LPOMK UII ini bisa memberi manfaat untuk memecahkan masalah di masyarakat. Bambang menekankan pentingnya standardisasi global laboratorium ini bagi dunia pendidikan tinggi. Menurut dia, era pasar bebas yang menyentuh bidang perdagangan mewajibkan berbagai negara mengikuti standar perdagangan internasional.

Mudah diterima pasar
Dengan adanya produk yang telah diuji kelayakan dan kualitasnya sesuai dengan standar global, produk itu akan mudah diterima oleh pasar di negara- negara lain. Keberadaan laboratorium di Indonesia yang telah terakreditasi ISO 17025 oleh lembaga akreditasi yang berwenang, pada dasarnya turut mempermudah produk-produk nasional yang diuji di lab tersebut mendapatkan kredibilitas secara internasional. Sebab, ISO 17025 merupakan pengakuan atas sistem penjaminan mutu.

Kualitas parameter pengujian di sebuah laboratorium tidak hanya berlaku di tingkat nasional, namun juga global. Oleh karenanya, upaya untuk me ningkatkan standardisasi laboratorium nasional turut memperkuat daya saing produk perdagangan Indonesia dalam perdagangan global. Karena itu, ia menegaskan, jika Indonesia ingin berjaya di era perdagangan bebas, standardisasi produk nasional mutlak harus terus digalakkan.

Termasuk dengan mendorong laboraTorium-laboratorium di perguruan tinggi agar meraih sertifikasi ISO 17025 dari Komite Akreditasi Nasional. UII sendiri termasuk PT yang dinilainya progresif dalam mendorong kemajuan lab-labnya sehingga saat ini empat lab di UII yang telah mengantongi akreditasi ISO 17025 dari KAN. "Sekarang kan sudah zamannya pasar bebas, kita tidak dapat lagi berlindung di balik tarif perda gangan, kebijakan kuota, atau kebijakan proteksi lainnya," ujarnya.

Dan, menurut dia, satu-satunya jalan untuk memajukan produk nasional di kancah global adalah dengan mening kat kan cakupan standardisasi bagi produk-produk kita di segala lini. Ia membeberkan, di tingkat nasional telah terdapat 874 lab yang terakreditasi ISO 17025, 25 diantaranya merupakan lab yang dimiliki oleh perguruan tinggi. Dari sinilah, ia berpendapat jika perguruan tinggi--khususnya perguruan tinggi Islam--dapat memainkan peranan penting dalam mendorong hal itu.

"Lab-lab terakreditasi yang ada di PT diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya kalangan industri dan pengusaha yang produknya membutuhkan pengujian. PT juga dapat memberikan sosialisasi agar masyarakat menyadari pentingnya standardisasi," katanya menegaskan. Kepada LPOMK UII yang baru menerima sertifikat ISO 17025, ia berharap dapat mem pertahankan capaian ini dengan menjaga kualitas layanan dan merawat peralatan-peralatan penting yang ada di laboratorium.

Semua tesertifikasi
Upaya menggenjot laboratorium berstandar global juga sedang digencar kan UMM dalam beberapa tahun belakangan.
Badan Kendali Mutu Akademik (BKMA) dan Biro Administrasi Akademik (BAA) UMM pekan lalu bersama para kepala laboratorium dan ketua program studi berencana memperkuat keberadaan lab berstandar dalam menunjang kompetensi dan keterampilan mahasiswa. Dalam pertemuan tersebut, Pembantu Rektor II UMM Fauzan berharap semua laboratorium di lingkungan UMM tersertifikasi dengan standar inter nasional.

"Tahun depan saya harap sudah mulai banyak yang terakreditasi," ujarnya.
Sejak pengembangan kampus baru, UMM memang dikenal sebagai kampus yang memiliki perhatian besar pada laboratorium. Ratusan lab yang tersebar di tingkat universitas, fakultas, hingga prodi dan peminatan dikembangkan sedemikian rupa untuk melayani prakti kum mahasiswa serta penelitian dan pengembangan. Namun, diakui dia, secara sumber daya manusia memang masih terdapat kelemahan, di antaranya tenaga laboran yang jumlahnya masih minim.

Kepala Prodi Komunikasi Sugeng Winarno mengaku prodi yang dipimpinnya membutuhkan peremajaan fasilitas laboratorium secara besar-besaran. Hal ini karena fasilitas yang ada belum bisa mengikuti kemajuan teknologi dalam dunia industri pertelevisian terkini. "Mahasiswa ternyata jauh lebih dulu maju krea tivitasnya walau dengan alat lab yang masih terbatas. Saya yakin, jika di perbaharui, karya-karya mahasiswa UMM akan semakin luar biasa," ujarnya optimistis.

Pembantu Rektor II UMM ini pun melontarkan komitmennya untuk mengevaluasi semua sarana dan fasilitas laboratorium yang akan diganti. Seperti yang telah dilakukan pihaknya, yakni pemindahan lab Fakultas Pertanian dan Peternakan kelahan baru yang lebih luas dan modern serta penambahan alat baru di fisioterapi yang lebih up to date. "Harus diakui, memang ada beberapa yang harus dibenahi. Saat ini kita fokuskan ke sana dan menyinkronkannya dengan kebutuhan standar akreditasi," jelasnya. Oleh Amri Amrullah ed: Nina Chairani

Harvested from: http://www.republika.co.id/berita/koran/islam-digest-koran/15/02/22/nk6fr4-dibutuhkan-laboratorium-praktik-berstandar-global
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: