Ekonomi Islam Antarnegara Perlu Terus Dikaji

Author : Humas | Thursday, June 12, 2014 15:30 WIB | Republika - Republika

JAKARTA -- Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Mustafa Ibrahim al-Mubarak menghadiri seminar internasional Program Studi (Prodi) Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), di ruang teater UMM Dome, Malang, Jawa Timur,  Senin (9/6).

Didampingi Rektor UMM Muhadjir Effendy, Dubes juga bertemu Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin yang menjadi keynote speaker seminar bertajuk 'mengembalikan sistem moneter Islam yang sebenarnya untuk menyelamatkan ekonomi global' itu.

Dalam sambutannya, Dubes yang fasih berbahasa Inggris ini berharap agar isu ekonomi Islam atau ekonomi syariah terus dikaji antarnegara. "Saya berharap, dengan menyimak secara baik seminar ini akan memiliki manfaat yang besar bagi pengembangan ekonomi syariah dan hubungan baik antarsatu negara dengan yang lainnya," kata Syekh Mustafa.

Hal senada diungkapkan Din yang mendapatkan kesempatan berikutnya. Menurut Din, krisis ekonomi telah menutup relasi sistem moneter konvensional sehingga saat ini tren ekonomi syariah menjadi perhatian. Dia berpesan kepada generasi muda agar mengkaji ekonomi syariah ini dengan penuh kepribadian dan perjuangan mewujudkan ekonomi sesuai nilai-nilai Islam. "Dunia Islam harus menghadirkan jawaban untuk peradaban manusia," tandas Din.

Seminar ini merupakan satu di antara rangkaian peringatan Milad 50 tahun UMM yang diperingati sepanjang tahun ini. Setiap fakultas di UMM digerakkan untuk mengkaji isu sesuai disiplin ilmunya masing-masing, baik dalam skala nasional maupun internasional. Rektor Muhadjir Effendy mengapresiasi pilihan isu FAI ini karena dianggap sebagai isu yang memerlukan jawaban untuk dikaji, terutama oleh Prodi Ekonomi Syariah. Prodi baru di FAI ini memang sedang gencar-gencarnya menentukan posisi akademiknya.

"Seminar semacam ini diharapkan dapat menjadikan UMM sebagai kampus Islami yang berdedikasi terhadap perkembangan ekonomi, khususnya dalam perkembangan ekonomi syariah," harap rektor.

Ketua Prodi Ekonomi Syariah Azhar Muttaqin MAg menerangkan, tema seminar ini didasari atas kekhawatiran guncangan ekonomi global yang sering terjadi akibat rapuhnya ideologi dan sistem ekonomi liberal dan neo-liberal. Di sisi lain, sejarah pernah mencatat kejayaan Islam dalam ekonomi maupun politik di masa keemasannya 14 abad yang lalu justru terbukti mampu menyejahterakan masyakat.

"Kita harus yakin bahwa pemurnian sistem ekonomi Islam yang merupakan sistem dari ajaran dari Allah SWT memiliki solusi yang tepat. Buktinya, sekarang Barat justru mulai melirik ekonomi syari'ah," ungkap Azhar. 

Selain Din Syamsuddin, seminar juga  dihadiri, antara lain, Shaikh Umar Ibrahim Vadillo dari Spanyol, Ammar Firdous PhD  dari Arab Saudi, Abdullah Seymour dari Inggris, Dato Manaf Wahab dari Malaysia, Moh Noor bin Mohammad Deros dari Singapura, dan Prof Dr Muhammad Syaikhu dari Sudan.

Selain itu, pembicara lokal, antara lain, Prof Dr H Syamsul Anwar MA (PP Muhammadiyah), Dr  Nazaruddin Malik MSi (FEB UMM), Ir Zaim Saidi (Amir Wakalah Induk Nusantara), Dr Arief Hoetoro PhD (Universitas Brawijaya), Hendri Tanjung MPhil (UIKA-Bogor), serta Prof Dr  Iwan Triyuwono  (UB).

Turut mendukung acara ini, Yayasan Pengurus Ilmu (YPI), Malaysia, Pusat Studi Islam dan Filsafat (PSIF) UMM, International Relationship Office (IRO) UMM, Majelis Tarjih  and Tajdid PP Muhammadiyah, Ikatan Ahli Ekonomi Islam Cabang Malang, LSO Ekonomi Syariah FAI-UMM.

Dekan FAI UMM  Drs  Faridi MAg menuturkan meski masih muda, Prodi Ekonomi Syariah memang memiliki peminat yang membludak. Antusiasme calon mahasiswa tersebut perlu memperoleh perhatian agar mereka memperoleh ilmu dari apa yang mereka harapkan. "Jadi, selain peserta asing dan luar kampus, seminar juga untuk mengenalkan kepada mahasiswa kami akan percaturan global ekonomi syariah, sehingga mereka lebih aware ke depannya nanti," kata Faridi.

Harvested from: http://www.republika.co.id/berita/koran/syariah-koran/14/06/12/n71rm617-ekonomi-islam-antarnegara-perlu-terus-dikaji
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: