UMM Juara Kontes Bangunan

Author : Humas | Thursday, November 26, 2015 15:00 WIB | Republika - Republika

JAKARTA — Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil mencatat prestasi di bidang arsitektur. Dalam Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) di Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 19-22 November lalu, UMM berhasil menggondol juara umum.

Kampus ini menggeser dominasi juara bertahan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan tim tuan rumah. Perebutan Piala Reka Cipta Griya Indonesia dari Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi RI itu berjalan cukup kompetitif. UMM harus bersaing dengan 32 proposal yang masuk dan menjadi 10 finalis yang harus presentasi di Bandung.

Mengandalkan bangunan miniatur bernama "Candra Surya", UMM berhasil menyingkirkan kesembilan finalis dari berbagai kampus besar di Indonesia, seperti ITS, ITB, UB, dan Politeknik Bandung.

Dekan Fakultas Teknik UMM Ir Sudarman MT mengatakan, kemenangan ini merupakan buah dari persiapan matang setelah tahun lalu gagal meraih juara. "Tahun lalu kita tuan rumah, tetapi belum beruntung. Kita pelajari kelemahan dan mempersiapkan dengan lebih matang. Alhamdulillah, tahun ini kita juara," katanya lewat siaran pers kepada Republika, Selasa (24/11).

Menurut dosen pembimbing tim "Candra Surya", Lukito Prasetyo, kemenangan UMM dipicu keunggulan presentasi, metode pelaksanaan, dan estetika. Bangunan miniatur yang dirancang UMM meraih waktu tercepat, paling indah, dan tahan guncangan gempa.

Itulah sebabnya UMM meraih juara di tiga kategori, yakni kreativitas dalam rancang bangunan, kesesuaian implementasi, dan metode pelaksanaan konstruksi. "Saya menyebutnya gedung yang bisa joget tetapi tidak roboh. Kekuatan kita pada teknik sambungan antara kolom dan fondasi," ungkap Lukito.

Dia menambahkan, secara teknis, semua finalis memiliki ukuran bahan dan kekuatan balok yang sama. Namun, teknik sambungan itulah yang membedakan ketahanan sebuah bangunan. "Kalau terlalu kuat sih bisa saja, tetapi terlalu mahal. Nah, kita harus bisa membuat yang lentur dan tidak mahal," ungkap dosen teknik sipil ini.

Tim KBGI UMM terdiri dari Mahatma Aji Pangestu, Dedy Anggara Putra, Ridho Suryawaldi, dan 15 orang kru lainnya. Tim ini memiliki waktu tiga bulan untuk mempersiapkan rancangannya. Berkat prestasi juara umum, selain memperoleh piala,  tim ini juga memperoleh hadiah sejumlah Rp 12,5 juta dan uang pembinaan sejumlah Rp 5 juta. "Alhamdulillah, universitas sangat mendukung tim kami untuk menang," ujar Aji Pangestu.

Sementara itu, pada waktu bersamaan, UMM juga mengirim tim untuk Kontes Jembatan Indonesia (KJI). Dalam kontes ini, UMM meraih juara kategori pengerjaan tercepat untuk jembatan busur tim "Surya Wirasena". Kemenangan untuk KJI ini bukan yang pertama bagi UMM. Sebelumnya, UMM pernah menjuarai KJI, yakni pada kategori jembatan baja dua tahun berturut-turut 2009-2010 dan jembatan busur tahun 2011.
ed: a syalaby ichsan

Harvested from: http://www.republika.co.id/berita/koran/politik-koran/15/11/26/nyeww749-umm-juara-kontes-bangunan
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: