JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Potato Seeds melatih petani milenial Probolinggo, Jawa Timur meningkatkan kualitas kentang. Petani milineal itu merupakan anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) empat kecamatan di Probolinggo.
Pelatihan terhadap petani milenial Probolinggo dipimpin Dr Ir Syarif Husen, MP, Manajer UMM Potato Seeds, peneliti, sekaligus dosen UMM. Materi yang dilatihkan meliputi produksi benih penjenis melalui kultur in vitro, aklimatisasi plantlet kentang, produksi benih kentang dalam bentuk stek tanaman hingga produksi benih kentang G0 di rumah kasa.
BACA JUGA : Mahasiswa UMM dan SP Kolaborasi Buat Prototipe Alat Pendukung Produksi Tempe
Pelatihan dilaksanakan selama dua hari, 21-22 September 2023. Selain teori, juga dilakukan demo yang dilakukan langsung tenaga ahli sehingga para petani bisa langsung praktik. Mereka juga diajak melihat laboratorium UMM Potato Seeds untuk melihat peralatan dan produk yang telah dihasilkan.
“Adanya pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengatahuan akan produksi benih kentang oleh petani milenial. Sehingga ke depannya, akan terciptanya kemandirian benih kentang di daerah-daerah Kabupaten Probolinggo," kata Syarif.
Para peserta juga dilatih melakukan aklimatisasi plantlet kentang dari botol kultur ke rumah kasa. Keemudian mereka dilatih bagaimana cara memproduksi benih kentang dalam bentuk stek tanaman yang diambil dari tanaman induk. Serta penanaman benih stek sehingga mampu menghasilkan benih kentang G0.
BACA JUGA : Alqolam.id, Aplikasi Belajar Agama Islam bagi Anak Down Syndrome Karya Mahasiswa UMM
Salah satu peserta, Bima merasa senang mendapat pelatihan dan bisa melihat serta mengikuti proses pengembangan benih. Bahkan diajak ke Pujon Kidul untuk mengamati rumah kasa. “Kami sangat antusias pada hari kedua ini, karena kami dapat langsung merasakan bagaimana tahapan dalam menghasilkan benih kentang berkualitas. Kami juga bisa langsung praktek dengan bantuan tenaga ahli,” kata Bima.
Di akhir kegiatan, peserta diajak memanen benih kentang G0 dan perlakuan benih sebelum disimpan digudang sehingga selama masa penyimpanan benih tidak mengalami kerusakan. "Semoga ilmu yang kami dapat bisa bermanfaat,” harap Bima.
Sementara Ir Didyk Rudi Prasetya, MMA, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemprov Jawa Timur mengatakan daerahnya merupakan salah satu sentra produksi kentang yang besar di Indonesia. Daerah penghasil kentang berasal dari Probolinggo, Pasuruan, dan Lumajang.
“Saat ini, kebutuhan akan benih kentang berkualitas hanya dapat terpenuhi sebesar 15% saja. Maka dari itu, kehadiran tim UMM tentu akan memberikan manfaat dan juga meningkatkan produksi benih yang baik,” kata Didyk Rudi Prasetya. (*)