Cegah Kecelakaan, Mahasiswa UMM Kembangkan Prototipe Alat Pendeteksi Kantuk (Foto: Humas UMM)
KBRN, Malang : Kelalaian pengendara, kelelahan, dan rasa kantuk menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan. Tingginya angka kecelakaan akibat kelalaian membuat mahasiswa
Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menciptakan alat deteksi kantuk.
Alat yang diberi nama Drowsiness Detection ini memiliki sensor untuk mendeteksi gerak wajah pengguna saat merasa mengantuk.
Faza Ega Agista, anggota tim mahasiswa mengatakan, alat ini masih dalam tahap pengembangan dan masih berupa prototipe. Prototipe ini dapat mengantisipasi pengendara saat kelelahan.
“Karena alat ini memiliki face recognition yang mana sensor tersebut akan mendeteksi gerakan pengendara apabila mengantuk,” kata Faza, Minggu (18/2/2024).
Untuk saat ini, ia mengakui bahwa produknya masih berupa kamera eksternal yang dipasangkan dengan program di komputer.
“Untuk programnya sendiri kami menggunakan pemograman python,” ucap Faza.
Faza dan tim membuat program secara mandiri. Berbekal tutorial dari internet, ia dan tim membuat program yang dapat berjalan dengan baik. Program tersebut berisi database kondisi wajah yang mengantuk.
“Jadi, apabila pengendara menutup mata lima sampai sepuluh detik, maka secara otomatis sensor akan mendeteksi dan mengolah data kemudian merubahnya menjadi suara alarm,” ujarnya.
Tak hanya itu, Faza dan tim juga menambahkan sensor detak jantung yang ditautkan pada gelang.
“Namun, untuk sekarang sensor detak jantung sendiri masih trial and error saja. Karena melihat masih banyak yang perlu dibenahi dan kami kembangkan dari alat ini,” kata dia.
Target utama dari alat ini nantinya adalah agen travel yang memiliki jam terbang tinggi ataupun pengendara umum. Hal ini diharapkan dapat mengantisipasi kecelakaan akibat kelelahan di perjalanan. Apalagi, bagi sopir travel yang menempuh perjalanan panjang pasti mudah merasa kelelahan.
“Ke depan kami akan menyempurnakan prototipe agar dapat segera diterapkan bagi masyarakat umum. Penyempurnaannya nanti berupa pemasangan kamera dan program pada kendaraan sehingga tidak memerlukan program melalui laptop,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga akan menyempurnakan sensor detak jantung dan menambahkan fitur pengereman otomatis jika pengendara terdeteksi mengantuk.
“Kami berharap agar prototype ini dapat dikembangkan dengan bekerjasama menggaet perusahaan untuk diimplementasikan secara langsung. Besar harapan kami dapat bekerjasama dengan perusahaan kendaraan, agar Drowsiness Detection ciptaan kami dapat secara langsung diimplementasikan pada kendaraan dan dirasakan oleh masyarakat,” tandasnya.