Eks Napiter Ali Fauzi Raih Gelar Doktor Pendidikan Agama Islam di UMM

Author : Humas | Tuesday, January 17, 2023 15:02 WIB | rri.co.id -

KBRN, Malang : Mantan narapidana terorisme (napiter) kasus bom Bali I Ali Fauzi kini berhasil meraih gelar doktor Pendidikan Agama Islam Direktorat Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Didampingi sang istri dan rekan-rekannya yang tergabung dalam Yayasan Lingkar Perdamaian, Ali mengikuti sidang terbuka doktor di GKB 4 UMM pada Selasa (17/1/2023) siang.

Dalam disertasinya, mantan kepala instruktur perakitan bom Jamaah Islamiyah Jawa Timur ini mengangkat judul ‘Moderasi Beragama Bagi Para Eks Napiter’. Ia mengaku menjalani program doktoral  untuk mengasah pengetahuannya agar lebih ahli dan pandai dalam mengurus rekan-rekannya para eks napiter.

“Saat ini saya menekuni dunia pendidikan dimana saya mendidik eks napiter agar mau kembali ke NKRI. Keputusan saya kuliah S3 di UMM memang untuk itu belajar dari para profesor,” kata Ali Fauzi saat ditemui RRI sebelum sidang terbuka. 

Ia mengungkapkan, ada sejumlah saran terkait penanganan eks napiter yang tertuang dalam disertasinya. Informasi ini didapatkan Ali secara langsung dari hasil wawancara dengan para eks napiter secara langsung.

“Ada temuan baru bahwa jika moderasi beragam dilakukan dengan tepat, maka ada hubunganya dengan eks napiter yang mau kembali. Pembinaan eks napiter belum optimal dan maksimal. Mudah-mudahan selepas bergelar doktor ini saya jadi lebih seirus dan ahli dalam membina mereka,” tuturnya.

Pembinaan ini, sambung Ali, dilakukan baik bagi eks napiter yang masih berada di lapas maupun di luar lapas. Pasalnya, kendala pembinaan pada mereka masih kerap terjadi.

“Mereka (napiter) itu kan jiwanya sangat tertututp dan belum open minded pada umumnya. Kita sedikit demi sedikit mengarahkan mereka agar menjadi khalayak seperti orang pada umumnya di Indonesia,” ungkap pria asal Lamongan ini.

Menanggapi soal eks napiter yang kembali beraksi menjadi teroris, Ali menilai bahwa pembinaannya perlu dipertanyakan. 

“Misalnya pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana anyar itu kan eks napiter juga. Ada yang seperti itu maka perlu dipertanyakan adalah model pembinaannya. Kita paham di lapas, fokus moderasi beragama kurang, disana lebih pada pemenjaraan fisik saja, tetapi tidak menyentuh akar mind set pemikiran mereka sehingga perlu sentuhan humanisnya,” ungkapnya. 

Ia pun mengungkapkan, Yayasan Lingkar Perdamaian yang dibentuknya di Lamongan berupaya mengasuh dan mendidik para eks napiter.

“Biasanya eks napiter begitu keluar di lapas tidak terurus. Maka di Yayasan Lingkar Perdamaian kami merawat, mengasuh dan mendidik. Bahkan juga membina secara ekonomi,” kata dia.

Ali pun merasa bangga bisa menyelesaikan studi doktoralnya. Meski harus berjuang keras ketika menyelesaikan disertasi.

“Kendala disertasi ini sangat berat daripada di medan perang. Yang bikin pusing itu perspektif dosen yang berbeda-beda. Dari 6 dosen, pandangan pada karya tulis saya beda-beda sampai bikin saya pusing. Saya agak lambat ini, masuk semester tujuh baru bisa ujian tertutup bulan lalu, lalu bulan ini ujian terbuka,” tandasnya. 

Harvested from: https://rri.co.id/iptek/138358/eks-napiter-ali-fauzi-raih-gelar-doktor-pendidikan-agama-islam-di-umm?utm_source=news_slide&utm_medium=internal_link&utm_campaign=General%20Campaign
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: