Kiat Menjaga Bahasa Daerah Agar Tetap Eksis

Author : Humas | Monday, September 04, 2023 11:55 WIB | rri.co.id -

Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Dr. Arif Budi Wurianto, M.Si. (Foto: Ist.)

KBRN, Malang : Arus globalisasi dikhawatirkan berdampak pada eksistensi bahasa daerah. Ditambah lagi dengan masuknya Bahasa Inggris dan Arab sebagai bahasa pengantar di sebagian lembaga pendidikan. 

Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Dr. Arif Budi Wurianto, M.Si. menilai, pada dasarnya bahasa memiliki sifat dinamis, berkembang dan berubah mengikuti perkembangan zaman. 

“Di Indonesia saat ini, bahasa daerah memang tidak banyak diajarkan oleh para orang tua. Rata-rata memilih menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari dalam berinteraksi,” kata Arif, Senin (4/8/2023).

Menurutnya, anak muda sekarang justru mengetahui bahasa daerah dari pergaulan mereka. Seperti contohnya anak-anak Kalimantan yang merantau ke Pulau Jawa. Ketika mereka kembali ke Kalimantan, mereka akhirnya memahami bahasa Jawa dari pergaulan yang didapatkan dari Jawa. 

“Hal ini sangat disayangkan karena bahasa daerah memiliki potensi. Misalnya saja bahasa Bali yang memiliki identitas kuat sehingga masyarakat di sana terus menerus menggunakannya sehari-hari,” tuturnya.

Meksi begitu, sambung Arif, bahasa Indonesia masih tetap dijaga dan digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa. Ia pun mengungkapkan beberapa langkah yang bisa ditempuh agar bahasa tidak punah. 

“Salah satunya dengan menggunakannya serta melestarikannya melalui komunitas lokal tertentu,” kata dia.

Pelestarian ini terdiri dari dua hal, yakni melestarikan bahasa daerah dan bahasa bangsa Indonesia. Bahasa Jawa sudah digunakan sebagai bahasa kedua di tengah masyarakat. Misalnya dipakai sebagai nama jalan, nama toko, maupun tulisan tulisan lainnya. Bahkan ada yang diiringi dengan tulisan aksara jawa di bawahnya. 

“Ini bagus agar masyarakat tidak asing dengan bahasa tersebut. Secara tidak langsung, minat masyarakat juga turut naik,” ujarnya. 

Langkah lainnya yakni dengan memasukan bahasa daerah menjadi kurikulum pembelajaran dan membangun kebijakan politik yang menyeluruh untuk lebih mengarah ke pelestarian bahasa daerah.

“Misalnya saja dengan menggunakan bahasa daerah di setiap bandara atau tempat tempat yang berpotensi didatangi banyak wisatawan asing dan lokal,” ungkap Arif.

Tak hanya itu, pola pengajaran orang tua tentang bahasa daerah juga harus dibangun sejak anak masih kecil. Anak-anak diajarkan bahasa daerah terlebih dahulu lalu diiringi dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 

Ia juga berharap pemerintah mengeluarkan kebijakan yang melindungi bahasa daerah agar tidak punah, karena secara hakikat bahasa daerah merupakan kekayaan bangsa Indonesia. 

“Perlu juga ada pergerakan politik yang membangun eksistensi secara keseluruhan pada bahasa daerah. Ternasuk masing-masing sekolah di daerah juga perlu membuat kebijakan dimana dalam kurikulum pembelajarannya terdapat bahasa daerah,” tandasnya. 

Harvested from: https://www.rri.co.id/iptek/345647/kiat-menjaga-bahasa-daerah-agar-tetap-eksis
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: