KBRN, Batu: Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memberikan edukasi tentang bahaya pinjaman online (Pinjol) ilegal sambil membantu warga memanen jeruk di Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.
Sebanyak 5 mahasiswa dalam kelompok 90 gelombang 03 dari UMM tersebut diantaranya yaitu Rania Aisha Putri, Mochamad Ricko Saputra, Pradinda Windy Eka Bintang, Arjuna Pratama Wibowo dan Nehayatul Sholekah. Kegiatan ini bagian dari program Pengabdian Pada Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) ini dilaksanakan pada Jumat (23/8/2024) lalu.
Ketua kelompok mahasiswa, Nehayatul Sholekah mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata kepada warga setempat tentang sosialisasi mengenai bahaya pinjaman online ilegal yang kini semakin marak. Mereka juga memberikan tips tentang cara memilih layanan pinjaman yang aman dan terdaftar secara resmi.
“Kita membantu warga memanen jeruk di kebun milik warga, mulai dari memetik jeruk hingga pengemasan. Disamping itu kita menjelaskan dampak buruk akibat terjerat pinjol ilegal, seperti bunga yang tidak wajar dan ancaman terhadap keamanan data pribadi," kata Nehayatul Sholekah.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesehatan warga, mahasiswa juga memperkenalkan jus sehat berbahan dasar seledri yang dikenal memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, seperti Antioksidan, flavonoid, vitamin C, dan beta-karoten serta dapat membantu mengikat kadar kolesterol jahat.
"Jus seledri dapat menyegarkan kulit dan meningkatkan kesehatannya. Para mahasiswa memberikan demonstrasi cara pembuatan jus seledri dan membagikan hasilnya kepada warga," terangnya.
Kegiatan pengabdian ini ditutup secara resmi di Balai Desa Torongrejo dengan dihadiri oleh Kepala Desa setempat dan beberapa perangkat desa. Dalam pidatonya, Kades menyampaikan apresiasi kepada para mahasiswa PMM UMM atas kontribusi mereka dalam berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan.
"Dalam hal ini Kades berharap kerja sama antara universitas dan desa dapat terus berlanjut di masa depan. Dan semoga kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan desa," tandasnya.