Minimalisir Sampah Makanan Perhotelan, Mahasiswa Malang Ciptakan Nuget Sayur
KBRN, Malang : Sektor perhotelan menjadi salah satu yang berkontribusi menyumbang sampah makanan ada food waste. Melihat hal itu, mahasisa Program Studi Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menciptakan produk vegetarian nuget dengan mengoptimalkan seluruh bagian dari sayuran yang bisa diolah dan dikonsumsi.
Inovasi tersebut mendapat Juara 3 dalam ajang In2Food International Student Competition yang diselenggarakan di Universitas Prasetiya Mulya dan Universitas Pembangunan Jaya Bintaro pada pertengahan Agustus lalu. Kompetisi tersebut juga bekerja sama dengan Erasmus Plus dan Hotel Ternama, Hotel JW Marriott.
Dafa Adi Pramudya, salah seorang anggota tim mengatakan, salah satu penyumbang besar food waste didominasi oleh sayuran. Untuk memasak capcay misalnya, sayuran brokoli yang digunakan itu hanya bagian bunganya dan batangnya langsung dibuang begitu saja.
“Sebenarnya seluruh bagian dari sayuran itu bisa diolah dengan baik dan bisa menjadi olahan yang menggugah selera. Selain itu juga akan menambah kadar nutrisi yang terkandung dalam makanan tersebut,” katanya, Kamis (24/8/2023),
Ia menegaskan bahwa dalam olahan vegetarian nuget ini, tidak ada penurunan nutrisi dari sayuran yang digunakan. Bahkan bisa lebih, karena mereka mengoptimalkan bagian-bagian sayuran yang dapat diolah serta ditambahkan kombinasi-kombinasi beberapa sayuran tambahan.
“Proses pembuatannya tidak jauh beda dengan pembuatan vegetarian nuget pada umumnya. Hanya saja kami menambahkan bagian sayuran yang biasanya dibuang, tetapi bagian tersebut dapat dimanfaatkan menjadi bahan tambahan vegetarian nuget,” ungkap mahasiswa angkatan 2021 ini.
Menariknya, produk yang diciptakan oleh Dafa bersama timnya tersebut nantinya diaplikasikan oleh JW Marriott Hotel beserta seluruh anak perusahaannya. Itu juga menjadi cara untuk mewujudkan pengurangan food waste sebanyak 50% di dunia perhotelan.
Mereka berharap pelaku dunia perhotelan untuk bisa mengurangi food waste dengan menciptakan inovasi-inovasi terbaru. Selain itu juga memperhatikan penyortiran limbah-limbah dunia masak yang sebenanrnya bisa dijadikan inovasi yang lebih berguna.
“Sebetulnya food waste itu bisa dikurangi cara memperhatikan pengelompokan food waste. Salah satunya seperti cangkang telur yang bisa dimanfaatkan sebagai sabun. Kalau bisa melihat sisi positif dan memanfaatkannya, tentu akan lebih berguna ketimbang dibuang menjadi sampah,” tutupnya.