Peluang Ekspor Terbuka Lebar, Prodi Agribisnis UMM Buka CoE Ekspor Agrokompleks
KBRN, Malang : Program Studi Agribisnis Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kini memiliki Center of Excellence (CoE) Ekspor Agrokompleks. Kelas profesional ini dibuka melihat peluang pengembangan pasar ke luar negeri yang terbuka lebar.
Ketua Program Studi Agribisnis UMM, Ary Bakhtiar, SP., M.Si. mengatakan, peluang pasar ke luar negeri yang terbuka lebar salah satunya berkaitan dengan bdiang agrokompleks yaitu tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.
“Maka peluang ini harus bisa dimanfaatkan dengan baik. Satu upaya yang bsia dilakukan adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas pengekspor produk ini,” katanya, Rabu (22/3/2023).
Ia berharap, melalui CoE ini mampu membekali pengetahuan dan teknis terkait ekspor kepada para mahasiswa. bukan hanya mereka yang belajar di agribisnis, tapi juga lintas jurusan, fakultas bahkna universitas.
“Serta sebagai media pemberian informasi tentang potensi dan tantangan ekspor produk agrokompleks, persiapan awal sebelum melakukan ekspor dan implementasi dalam kegiatan ekspor produk,” ujarnya.
CoE Ekspor Agrokompleks telah menggandeng industri salah satunya melakukan MoU dengan Komisaris PT MAS Group, Sentot Joko Priyono. Menurutnya, basecamp kelas ini akan diletakkan di Pontianak. Hal itu tidak lepas dari pelabuhannya yang sangat mendukung, utamanya dalma hal regulasi ekspor.
“Para peserta CoE akan diajar langsung oleh stakeholder yang bergelut dalam kegiatan ekspor,
mulai dari petani omoditi, pengelola, bea cukai, bahkan hingga pembeli dari luar negeri. Pembelinya juga bermacam-macam seperti dari Malaysia, India, hingga Bangladesh. Jadi peserta bisa mendapatkan banyak pengalaman dan pelatihan yang mumpuni,” ungkapnya.
Sentot menilai, ada banyak kesempatan dan peluang dalam bisnis pangan, termasuk agrokompleks. Hal itu tidak lepas dari kebutuhan manusia akan pangan yang harus dipenuhi.
“Maka, para mahasiswa harus bisa memanfaatkannya dengan baik,” tegasnya
Sementara itu, Rektor UMM, Dr. Fauzan, M.Pd. menjelaskan bahwa potensi ekspor sangat menjanjikan. Ia berharap mereka yang turut serta dalam CoE ini bisa menjadi pengekspor yang andal.
“Bukan hanya tahu produk mana yang bagus tapi juga mampu memahami regulasi dengan baik. Tidak harus menunggu lulus, tapi bisa dimulai sejak menginjak bangku perkuliahan,” kata dia.
Ia menjelaskan, sampai saat ini ada lebih dari 40 CoE yang sudah berdiri dan berjalan. Mulai dari CoE unggas, koi, cokelat, welding inspector, anggrek, metaverse, dan lain sebagainya.
“Sudah banyak yang datang ke UMM untuk belajar tentang pengelolaan CoE ini. Bahkan ada yang ikut membuka program yang serupa,” katanya mengakhiri.
