Ratusan mahasiswa asing penerima beasiswa KNB berkumpul di UMM (Foto: Humas UMM)
KBRN, Malang : Sebanyak 185 mahasiswa asing dari 46 negara memeriahkan perhelatan International Student Summit (ISS) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada 28-30 November 2022. Mahasiswa asing itu merupakan penerima beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB).
Direktur Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek), Lukman mengaku senang bisa kembali membuka ini setelah dua tahun vakum akibat pandemi.
"Akibat pandemi, program beasiswa ini dihentikan, tetapi tahun ini kita bangkit kembali. Bahkan tahun depan akan kita undang lagi lebih banyak mahasiswa asing,” kata Lukman, Selasa (29/11/2022).
Menurutnya, beasiswa KNB telah ada sejak tahun 2006 dengan jumlah mahasiswa penerima beasiswa sebanyak 1681.
“Dalam perjalanannya, program ini juga menunjuk 24 perguruan tinggi terbaik untuk menaungi para penerima beasiswa KNB selama di Indonesia,” ujarnya.
“Kami berharap setelah menyelesaikan program beasiswa ini, mahasiswa asing bisa kembali pulang untuk membangun negaranya, tetapi mereka juga bisa menceritakan hal-hal yang baik tentang keberagaman Indonesia,” imbuhnya.
Sejumlah negara yang mengikuti ISS diantaranya Afganistan, Pakistan, Yaman, Thailand, Uganda, Tanzania, Sudan, Timor Leste, Palestina, Mesir, India, Laos, Malaysia, Rusia, dan negara lainnya. Selama tiga hari, mahasiswa asing ini akan mengikuti berbagai kegiatan seperti perlombaan permainan tradisional Indonesia dan lomba fashion show.
“UMM sudah dua kali menjadi tuan rumah ISS. Kali pertama dilaksanakan pada 2015 lalu dan yang kedua pada tahun ini. Adapun salah satu misi ISS ini adalah untuk mempertemukan, bukan hanya manusianya tapi juga kultur, budaya dan bahasanya,” ungkap Rektor UMM, Fauzan.
Ia berharap, Bahasa Indonesia yang sudah dipelajari mahasiswa asing ini dapat menjadi media diplomasi di negara asal. Salah satunya melalui cerita pengalaman mahasiswa ketika berada di Indonesia.
“Salah satu cara yang paling ampuh adalah dengan mencari partner bicara. Baik itu teman, pacar, atau sahabat orang Indonesia. Sayanjuga ingin agar mahasiswa asing dapat melanjutkan studinya di Indonesia agar semakin dalam ilmu yang ditekuni,” tandasnya.
