Komisi Yudisial Loloskan 35 Calon Hakim Agung
Author : Humas | Thursday, July 02, 2009 | Suara Karya - Suara Karya
JAKARTA (Suara Karya): Setelah menjalani tahapan seleksi yang cukup ketat, Komisi Yudisial (KY) akhirnya berhasil meloloskan 35 calon hakim agung dari 63 calon yang mengikuti seleksi tahap II yang dilakukan KY beberapa waktu lalu. Ke-35 calon yang lolos tersebut, berhak mengikuti seleksi tahap akhir sebelum diserahkan ke DPR untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan.
Pengumuman hasil seleksi calon hakim agung tahap II yang meliputi seleksi kualitas, kepribadian, dan kesehatan tersebut, disampaikan Koordinator Bidang Penghargaan Prestasi Hakim dan Seleksi Hakim Agung KY Mustafa Abdullah, di kantor Komisi Yudisial, Jakarta, Rabu (1/7).
"Untuk mengikuti seleksi tahap III (meliputi investigasi, wawancara dan penentuan akhir), para kandidat wajib menyerahkan tiga rekomendasi dari tokoh yang mengetahui kepribadian dan intelektualitasnya. Berkas ini sudah harus diterima oleh panitia, paling lambat 17 Juli 2009 pukul 17.00 WIB," ujar Mustafa.
Dia mengatakan, investigasi tersebut untuk mengetahui apakah kondisi para calon, benar-benar sesuai dengan berkas yang sudah disampaikan sebelumnya.
Selain itu, investigasi juga akan menjaring informasi dari berbagai pihak atas kandidat yang bersangkutan. Kegiatan ini direncanakan dilaksanakan pertengahan Juli 2009 mendatang.
"Yang jelas, tahap wawancara ini akan kami selenggarakan secara terbuka tentang berbagai hal, antara lain penguasaan teori hukum, penguasan filsafat hukum, kepedulian terhadap masalah hukum yang aktual, dan klarifikasi laporan masyarakat," ujarnya lebih lanjut.
Ia mengatakan, seleksi tahap akhir untuk mengisi 6 jabatan hakim agung yang kosong di Mahkamah Agung. Dengan demikian, kata dia, seleksi tahap III diharapkan mendapatkan 18 orang kandidat.
"Para kandidat yang lulus pada tahap ketiga ini, selanjutnya akan menjalani uji kelayakan yang dilakukan Dewan Perwakilan Rakyat," ujarnya.
Di antara ke-35 kandidat terdapat nama Guru Besar Universitas Indonesia Anna Erliyana, dua Guru Besar Universitas Airlangga Surabaya Basuki Rekso Wibowo dan Yohannes Sogar Simamora, dan Guru Besar Universitas Muhammadiyah Malang Muslan Abdurrahman.
Dari kalangan hakim antara lain Ketua Pengadilan Tinggi (KPT) Padang Muhammad Saleh, KPT Gorontalo H Sjam Amansjah, KPT Banten Sumarno, KPT Nusa Tenggara Barat Lalu Mariyun, dan KPT Kalimantan Selatan Soltoni Mohdaly.
Kemudian, Nommy HT Siahaan (WKPT Kalteng), Pasti Serefina Sinaga (hakim tinggi pengawas di MA), dan Sarehwiyono (hakim tinggi/panitera MA). Dari kalangan hakim militer yakni Kadilmilti II Jakarta Kolonel Laut AR Tampubolon, dan Kadilmilti II Kolonel CHK Santoso. (Sugandi)
Harvested from: http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=230419
Shared:
Comment