Soeharto dan Gus Dur Layak Jadi Pahlawan Nasional
Author : Humas | Monday, January 04, 2010 | Suara Karya - Suara Karya
JAKARTA (Suara Karya): Ketua Fraksi Partai Golkar DPR Setya Novanto menyatakan, mantan Presiden (almarhum) KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan mantan Presiden (almarhum) Soeharto layak mendapat gelar pahlawan nasional.
"Pak Harto juga layak dianugerahi pahlawan nasional. Pak Harto sudah berbuat banyak untuk rakyat. Pak Harto juga mempunyai nilai lebih, sebagai bapak bangsa yang satu-satunya berbuat untuk kepentingan rakyat kecil. Pak Harto itu Bapak pembangunan dan Bapak ekonomi," ujar Setya Novanto di Jakarta, Minggu (3/12).
Setya Novanto mengaku, pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto akan mendatangkan tentangan dari sejumlah pihak. Namun, ia berharap usulan itu tetap harus dihargai.
Menurut Setya Novanto, jasa-jasa Soeharto selama 30 tahun memimpin pemerintahan tidak bisa dibilang kecil sehingga harus dihargai.
Sementara itu, mantan Ketua MPR Amien Rais menyatakan mendukung mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mendapatkan gelar pahlawan nasional dari pemerintah.
"Sudah sepantasnya dan selayaknya kalau Gus Dur mendapatkan gelar pahlawan nasional. Siapa pun atau pihak mana pun tidak perlu lagi mempersoalkannya," kata Amien Rais usai memberikan kuliah tamu di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu.
Menurut Amien, separoh dari perjalanan hidup Gus Dur sudah didedikasikan dan diabdikan pada bangsa ini sehingga sudah sepantasnya, bahkan secara otomatis gelar pahlawan nasional itu diberikan pada mantan Ketua Umum PBNU itu.
Menyinggung adanya perbedaan pendapat antara dirinya dan Gur Dur ketika masih sama-sama berkecimpung dalam ranah politik, Amien Rais menegaskan, perbedaan pendapat tersebut merupakan hal yang biasa dalam negara demokrasi.
"Dalam berdemokrasi kami memang sering beda pendapat, namun semua itu tidak berpengaruh terhadap hubungan baik secara personal. Yang terpenting saat ini adalah bagaimana kita memberikan sumbangsih yang terbaik bagi negeri ini termasuk buat beliau (Gus Dur)," ujarnya.
Toleransi Beragama
Sementara itu, Dewan Muda Lintas Agama (DMLA) juga mendukung penetapan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai pahlawan nasional.
"Beliau sangat layak mendapatkan gelar itu. Ini bukan untuk gagah-gagahan tapi untuk kebanggaan seluruh elemen bangsa," kata Ketua Umum DMLA Idy Muzayyad di Jakarta, Sabtu.
Sekjen DMLA Natalis Situmorang menambahkan, Gus Dur telah banyak memberikan sumbangsih besar bagi perjalanan bangsa sehingga gelar pahlawan layak baginya.
"Peran beliau sangat dominan, terutama terkait toleransi kehidupan beragama," kata Natalis yang juga Ketua Umum Pemuda Katolik tersebut.
Sekjen Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Albert Siagian mengatakan, Gus Dur selama ini telah menjadi sosok panutan yang pantas diteladani, bukan hanya bagi orang NU tapi juga semua anak bangsa.
"Gelar pahlawan nasional itu pun masih belum sebanding dengan jasa beliau," kata Ketua Umum Generasi Muda Konghuchu Kris Tan menambahkan.
Secara terpisah Sekretaris Fraksi PKB DPR Hanif Dhakiri mengatakan, secara resmi pihaknya sudah mengajukan permohonan resmi melalui surat yang ditujukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono cq Dewan Tanda- Tanda Kehormatan.
"Permohonan resmi sudah. Mudah-mudahan segera sampai ke Presiden dan kita tunggu respon pemerintah secepatnya dalam bentuk Keppres tentang Gus Dur sebagai pahlawan nasional," katanya. (Tri Handayani)
Harvested from: http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=243341
Shared:
Comment