SOLO, suaramerdeka.com — Perpanjangan masa jabatan Prof Dr Bambang Setiadji Sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk kali ketiga diprediksi tidak akan menimbulkan gejolak.
“Tidak akan ada gejolak di masyarakat. Bahkan dulu juga pernah ada Rektor UMS yang menjabat di dua universitas yakni UMS dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Insya Allah tidak ada masalah,” tegas Ketua Majelis Pendidikan Tinggi (Dikti) PP Muhammadiyah, Chairil Anwar, saat ditemui wartawan seusai menghadiri acara pelantikan Wakil Rektor UMS periode 2013-2017 di aula Gedung Fakultas Ekonomi (FE).
Diungkapkan, kepemimpinan Bambang Setiaji sudah mengikuti aturan pemerintah yaitu maksimal dua kali masa jabatan menjadi rektor. Namun, dalam klausul ketentuan PP Muhammadiyah ternyata organisasi bisa mengambil kebijakan lain sepanjang bermanfaat bagi persyarikatan.
Selain itu, perpanjangan masa jabatan Bambang Setiaji sebagai rektor UMS sudah dilakukan berbagai macam kajian yang dilakukan oleh PP muhammadiyah dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah (Jateng). Dalam kajian itu menilai kepemimpinan Bambang membuat kampus sangat kondusif .
Oleh sebab itu, dia memandang kebelanjutan kepemimpinannya dianggap perlu. “UMS adalah aset Muhammadiyah dalam bentuk PT terbesar dari sudut pendanaannya," katanya.
Bahkan, UMS memiliki lembaga wakaf tunai yang dinilai sangat bagus dalam membantu PT Muhammadiyah lain yang mengalami kesulitan dalam keuangan. Hingga saat ini Muhammadiyah telah memiliki 158 PT yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Rektor periode 2013-2017 UMS, Bambang Setiaji, mengatakan dalam jabatan kali ketiga ini dia mengandalkan sejumlah program andalan, di antaranya melanjutkan program internasional. “Kami sudah menandatangani program kerjasama dengan University of Nottingham Inggris untuk program doktor Teknik Sipil,” ungkapnya.