Mahasiswa Universitasi Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam PMM 46 melaksanakan sosialisasi pencegahan kolesterol kepada masyarakat Desa Srikaton Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung. (Dok suaramerdeka)
TULUNGAGUNG, suaramerdeka.com - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam tim PMM 46 berhasil melaksanakan sosialisasi pencegahan kadar kolesterol kepada masyarakat Desa Srikaton di Kabupaten Tulungagung.
PMM 46 merupakan program Pengabdian kepada Masyarakat Mahasiswa dari UMM yang bertujuan untuk pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dalam implementasi aplikasi, desain, teknologi maupun perubahan sosial ke arah yang lebih baik.
Dikutip dari keterangan tertulis tim PMM 46 pada Minggu (25/2/2024), mahasiswa yang terdiri dari lima orang anggota itu berhasil melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat Desa Srikaton Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung.
Hal itu terkait edukasi tanaman herbal pegagan dan beluntas sebagai produk neutrasetical.
Kelima orang mahasiswa yang tergabung dalam PMM 46 antara lain Natasya Putri Nadia Lubis, Balqis Hulaila Haffiz, Asiyah Rahma Rain, Nicolas Gumara Syachputra, dan Ardan Mahendra Gandhi.
Kegiatan sosialisasi ini mengangkat tema 'Upaya Menurunkan Kadar Kolesterol Melalui Edukasi Tanaman Herbal Pegagan dan Beluntas Sebagai Produk Neutrasetical' yang telah digelar pada tanggal 20 Januari 2024.
Kegiatan ini merupakan serangkaian dari seluruh kegiatan PMM 46 UMM Bhaktiku Negeri yang diselenggarakan di Desa Srikaton Tulungagung sejak 19 Januari-19 Februari 2024.
Berdasarkan penjelasan tim PMM 46, kadar kolesterol yang tinggi sangat membahayakan tubuh.
Kolesterol yang tinggi merupakan kondisi ketika seseorang memiliki zat lemak yang berlebihan dalam darah.
Terlalu banyak senyawa tersebut dapat menyumbat pembuluh darah dan dapat berakibat pada berbagai penyakit kardiovaskular.
Sejatinya, kolesterol adalah zat lemak alami yang ditemukan dalam tubuh dan diperlukan untuk fungsi tubuh yang sehat, seperti pembentukan membran sel dan produksi hormon.
Akan tetapi jika terlalu banyak kolesterol dalam tubuh dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Kolesterol tinggi tidak hanya dialami oleh orang dewasa, melainkan juga anak-anak.
Dalam kesempatan ini, selain melaksanakan sosialisasi kepada warga dewasa di Desa Srikaton, upaya pencegahan kadar kolesterol tinggi juga disampaikan kepada anak-anak.
Kegiatan tersebut diselenggarakan di sekitar rumah warga dengan menggunakan media poster.
Tim PMM 46 menampilkan poster besar yang menarik dengan tujuan memudahkan anak-anak dalam melihat dan memahami apa yang disosialisasikan terhadap bahaya kolesterol.
Kolesterol yang dialami oleh anak paling sering disebabkan oleh faktor genetik, pola diet tidak sehat, dan faktor pemicu lainnya.
Gejala kolesterol yang tinggi pada anak-anak biasanya tidak terlihat seperti orang dewasa, sehingga penting untuk turut menjaga kewaspadaan tingkat kolesterol di berbagai usia.
Upaya pencegahan ini penting agar anak-anak di Desa Srikaton terhindari dari risiko penyakit kolesterol di kemudian hari.
Tim PMM 46 menyampaikan beberapa tips mudah yang bisa dilakukan para anak-anak untuk menghindari kolesterol tinggi.
Pertama, menjaga berat badan anak tetap ideal dengan memperbanyak olahraga.
Kedua, pilih jenis lemak sehat sebagai nutrisi penunjang pertumbuhan anak-anak seperti lemak dari daging ikan, daging buah serta kacang-kacangan.
Ketiga, dengan menghindari konsumsi lemak jenuh atau lemak trans dari makanan olahan layaknya junk food, atau yang digoreng dengan banyak minyak.
Pada akhir keterangannya, tim PMM 46 berharap mampu menyadarkan kembali masyarakat Desa Srikaton pentingnya menjaga kesehatan terutama agar terhindar dari berbagai penyakit seperti kolesterol.***
