JAKARTA - Secara signifikan, rating salah satu program unggulan MNCTV, “Omar” mengalami pergerakan yang menggembirakan.
Data Nielsen menyebutkan, serial kolosal yang pertama kali tayang di televisi dan disiarkan serentak di berbagai Negara sejak awal Ramadan ini terus memantapkan posisinya hingga masuk ke jajaran Top 10 Program All TV Station (Week 1231, 30 Juli 2012).
Selama penayangannya, “Omar” bahkan berhasil meraih rating dan bagian keuntungan yang cukup tinggi, yakni 4,3/24,9 (Week 1231, 29 Juli 2012). Perolehan itu semakin diperkuat posisi dengan banyaknya respons pemirsa melalui surat elektronik (email: info@mnctv.com) dan jaringan sosial (Facebook: MNCTV Official Group dan Twitter: @program_MNCTV).
”MNCTV bangga dapat menjadi televisi pertama di Indonesia yang berkesempatan menayangkan ‘Omar’. Sebuah mahakarya hasil pemikiran ilmuwan-ilmuwan Islam dunia yang dikemas sesuai dengan kondisi pada zamannya. Ini karya yang sarat nilai sejarah, megah, dan menggetarkan,” demikian kata Endah Hari Utari, Program & Production Director MNCTV dalam acara Bedah Film Omar, Kamis (28) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap “Omar (Umar bin Khattab)”, MNCTV menggelar sebuah diskusi untuk membedah serial kolosal itu di empat kampus di Indonesia, yakni Tangerang, Bandung, Surabaya, dan Malang. “Omar” yang sarat pesan keteladanan kepemimpinan itu dinilai relevan untuk dibahas pada saat Indonesia membutuhkan figur-figur pemimpin seperti Umar bin Khattab.
Kupas Isi
Kegiatan yang diikuti sekitar 300 peserta dari kalangan mahasiswa, dosen, dan umum, termasuk komunitas pencinta film itu akan diisi dengan pemutaran serial “Omar” dan mengupas isinya bersama para sineas, cendekiawan, dan MNCTV.
Serial yang tayang di MNCTV setiap hari pukul 04.00 ini dikemas apik dalam balutan drama kolosal yang penuh pesan moral. Film yang diproduksi selama 322 hari dengan biaya Rp 200 miliar ini merupakan tontonan bermutu yang diambil dari peristiwa penting dalam sejarah Arab dan Islam.
Kisah sejarah yang sangat menawan yang menampilkan sosok pemimpin besar dalam revolusi pertama yang mengubah wajah Timur Tengah sejak kelahiran Islam.
Serial yang ditulis oleh Dr Waleed Saif dan diproduksi 31 episode oleh 03 Production & MBC - Dubai ini mengembangkan rangkaian cerita dramatis yang sangat menarik dan kompleks dalam setting gurun Arabia. Tak tanggung-tanggung, serial ini didukung 229 kru, 322 aktor dan aktris dari 10 negara serta melibatkan 30.000 pemain pendukung lainnya, 7.500 kuda, dan 3.800 unta.
Setelah di UIN Syarif Hidayatullah Tangerang, “Omar” akan dibedah di Universitas Islam Bandung, Sabtu (4/8). Surabaya akan mendapat giliran pada Jumat (10/8) di IAIN Sunan Ampel. Terakhir, bedah Omar akan digelar di Universitas Muhamadiyah Malang, Sabtu (11/8) di Universitas Muhammadiyah Malang. (tn-60)