MALANG- Para pedagang dan pengusaha rumah kos di sekitar kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mendapat kredit dari Yayasan Damandiri Rp 44 miliar lebih. Penjamin kredit itu yayasan tersebut dan Bank Jatim serta UMM.
"Sebelum itu kami melakukan hal serupa di Universitas Brawijaya dengan kredit Rp 25 miliar. Masyarakat di sekitar kampus perlu diajak bermitra untuk belajar dan mengembangkan diri menjadi wirausahawan," kata Wakil Ketua I Yayasan Prof Dr Haryono Suyono, baru-baru ini.
Plafon yang disediakan, lanjut dia, berkisar Rp 1 miliar-Rp 2 miliar dengan bunga 15% dan bisa diajukan secara perorangan atau kelompok.
"Kami menggunakan skim kemitraan. Pihak kampus bertugas memantau, membimbing, dan mengelola upaya pemberdayaan usaha kecil menengah itu," tambah dia seusai penyerahan kredit dan beasiswa di UMM.
Pihaknya akan menyalurkan Kredit Pundi Kencana kepada 100 mahasiswa UMM, sedangkan di Universitas Brawijaya meningkat dari 150 menjadi 200 mahasiswa.
Idealnya, kata dia, mahasiswa penerima kredit duduk di semester VII karena pada semester berikutnya telah bisa melakukan penelitian sekaligus praktik.
Pada awalnya yayasan menawarkan suatu bentuk usaha untuk pengembangan dan pemberdayaan nasyarakat pesantren. Namun, oleh Rektor UMM Drs Muhadjir Effendi MAP dijelaskan bahwa UMM juga merupakan pesantren modern.
"Akhirnya yayasan kami tergerak untuk menangani masyarakat di sekitar kampus UMM sekaligus mahasiswanya," tutur Haryono Suyono.
Apalagi UMM sudah menjalin kerja sama dengan hampir semua pemerintah daerah di Jatim sehingga kelak masyarakat daerah itu akan terangkat lewat fasilitas dari Yayasan Damandiri. (jo-53e)
