MALANG, suaramerdeka.com - Peluang SMPN 32 Semarang maju ke babak delapan besar Liga Pendidikan Indonesia (Lipio) SMP Nasional tertutup. Hal itu tidak lepas dari kekalahan 0-1 dari SMPN 4 Biak Papua di Stadion Universitas Muhammadiyah Malang, Kamis (24/10). Tim arahan Rahmad Kuri yang berusaha meraih kemenangan mendominasi serangan. Namun tak juga mampu merobek jala lawan.
Malapetaka terjadi delapan menit sebelum pertandingan usai. Pemain SMPN 4 Biak Isak Obinaru justru mampu merobek jala SMP 32 yang dikawal Bima Elang. Skor 1-0 bertahan hingga laga usai. ''Anak-anak sudah berusaha maksimal. Namun hasil akhir berkata lain, kami kembali gagal menuai poin. Kekalahan ini telah menutup peluang kami ke delapan besar,'' tutur Manajer SMP 32 Andi Permadi.
Ini adalah kekalahan kedua yang didapat. Sebelumnya, wakil dari Jateng ini menyerah 0-2 dari SMP 1 Badas Sumbawa NTB. Belum mengumpulkan satu angka pun, SMP 32 berada di dasar klasemen Grup F. Meski masih akan bertanding melawan MTS Mulawarman Banjarmasin Kalsel, hasilnya sudah tidak menentukan.
Adapun di pertandingan lain di grup ini, SMP Badas Sumbawa ditahan imbang 0-0 oleh MTS Mulawarman Banjarmasin. Hasil itu membuat wakil dari Papua berpeluang paling besar lolos ke delapan besar yang akan berlangsung di Stadion Citarum Semarang, pertengahan bulan ini.
Di klasemen sementara, SMP 4 Biak memimpin Grup F memimpin dengan torehan enam poin. Disusul wakil NTB empat poin dan wakil Banjarmasin satu poin, sedangkan SMP 32 Semarang yang belum mendapatkan poin, berada di dasar klasemen.
Dari evaluasi yang dilakukan, Andi menyebut faktor mental menjadi penyebab kegagalan ini. Menurutnya, para pemain kaget menghadapi permainan keras dan cepat dari tim-tim Indonesia Timur. Postur tubuh lawan rata-rata juga lebih besar dibandingkan Bima Elang dkk.
''Meski peluang telah tertutup, kami tetap berusaha tampil all out di laga terakhir melawan MTS Mulawarman Banjarmasin, Sabtu (26/10). Kami ingin terhindar dari juru kunci,'' sambungnya.