Sikap SBY yang terbang menggunakan pesawat kepresidenan untuk kampanye Demokrat di Malang menuai kritik dari beberapa pihak.
Dr Wahyudi, pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menegaskan bahwa sikap SBY sungguh tidak etis.
"Ditinjau dari apapun, SBY sangat tidak etis sekali kalau menggunakan pesawat Kepresidenan untuk kepentingan partai," katanya Sabtu (22/3) di Malang, Jawa Timur.
SBY, lanjut Wahyudi, telah kehilangan "kesabaran politik" sehingga melakukan segala hal yang bertentangan dengan etika demi mengatrol elektabilitas Partai Demokrat yang saat ini sedang turun drastis.
"SBY secara semiotika tidak percaya diri lagi, makanya beliau pergunakan 'kekuasaan' agar orang-orang di sekitar birokrasi mendekatinya kembali," timpalnya.
Tindakan SBY yang menggunakan pesawat kepresidenan untuk kampanye juga mendapat kritikan pedas dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Malang.
"Perlakuan Presiden yang juga ketua umum partai berlambang Mercy ini sangat tak patut dilihat masyarakat," kata Darmawan Puteratama ketua HMI Malang pada Sabtu (22/10).
Darmawan menambahkan penggunaan fasilitas negara ini sama halnya ketika Partai Demokrat yang menggunakan televisi negara tanpa membayar hak siar.
"Kita tidak akan maju dan selalu menjadi negara berkembang jika penguasanya berbuat dzalim," tegasnya.
SBY, lanjut HMI Malang harusnya menjadi sosok yang patut dicontoh oleh rakyat dan birokrat di bawahnya, otomatis perlakukan ini secara tidak langsung memberi contoh negatif bahwa fasilitas negara bisa digunakan untuk kepentingan pribadi.
"Itu pajak rakyat, uang rakyat, rakyat Indonesia bukan rakyat Demokrat," pungkasnya.
