SOLO, suaramerdeka.com - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) akan memberikan beasiswa penuh kepada sejumlah mahasiswa pascasarjana dari Mindanao, Filipina pada tahun akademik 2013/2014. Hal itu terkait keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk membantu pembangunan Moro seusai kesepakatan damai di Mindanau dan sekitarnya.
"UMS akan mengambil peran dengan menjadi tempat belajar bagi mahasiswa Bangsamoro dan menyediakan beasiswa penuh bagi mereka," kata Rektor UMS Prof Dr Bambang Setiadji didampingi Kepala Kantor Urusan Internasional Dr Muslich Sutanto PdD kepada wartawan, Rabu (3/4).
Rektor mengemukakan,untuk kali pertama sebanyak 30 mahasiswa Bangsamoro akan menempuh program pascasarjana di sejumlah PT Muhammadiyah. Selain UMS, mereka akan menempuh pendidikan di Muniversitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan, dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Muslich menambahkan, untuk UMS, sebanyak lima mahasiswa yang akan menempuh kuliah pascasarjana. "Ada lima yang akan berkuliah di UMS dan sisanya tersebar di tiga PT Muhammadiyah lainnya. Namun sampai sekarang baru tiga yang sudah datang. Perkuliahan dimulai sekitar September nanti," katanya.
Selain beasiswa, mahasiswa tersebut juga akan menerima bantuan biaya hidup selama menempuh studi di Indonesia dari Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
UMS juga akan mempertemukan wakil dari pemerintah Filipina, wakil dari Bangsamoro Transitional Committee, wakil MNF dan MILF dalam Dialog Internasional Menuju Persatuan dan Kesatuan Abadi Bangsamoro.
Rektor menambahkan, event bertajuk "Multistake Holders Dialogue on Bangsamoro" itu hasil kerja sama Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Kementerian Luar Negeri.
"Mereka akan duduk bersama membicarakan lebih lanjut dalam upaya pembangunan wilayah Moro. Hingga saat ini konflik di Mindanao dapat dikatakan telah berakhir dengan ditandatanganinya beberapa perjanjian damai antara pemerintah Filipina dengan pejuang Moro," kata Rektor.
