Warga Kota Blora Butuh Ruang Terbuka Hijau

Author : Humas | Sunday, February 19, 2012 10:12 WIB | Suara Merdeka - Suara Merdeka

BLORA, suaramerdeka.com - Menikmati sebuah ruang publik yang nyaman, representatif dan gratis di Kota Blora, saat ini tidaklah gampang. Bahkan bisa dikatakan sulit dan sangat terbatas pilihannya. Pasalnya, tidak banyak area yang disediakan oleh pemerintah kabupaten sebagai lahan ruang publik tersebut.

Sugie Rusyono, salah seorang pemerhati sosial di Blora mengemukakan, ruang publik merupakan suatu tempat yang bisa digunakan atau diakses kapan pun oleh masyarakat secara langsung dengan bebas. Namun karena jumlahnya terbatas, warga Blora tak punya banyak pilihan untuk bisa menikmati ruang publik yang nyaman.

"Pilihannya saat ini hanya ada di alun-alun, sebab simbol sebuah kota ini menjadi tempat favorit bagi warga untuk melakukan aktivitas bersama dengan keluarga, teman atau rekan kerjanya masing-masing. Terlebih lagi saat hari libur, berbagai aktivitas dilakukan mulai dari berolah raga, berjualan, permainan serta hiburan musik atau pertunjukan lainnya," urainya, Minggu (19/2). 

Sugie yang juga alumnus Fisip Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyatakan, sebenarnya selain alun-alun, di Blora pernah ada sebuah ruang publik yang ramai dikunjungi masyarakat, yaitu Taman Sarbini.

Taman yang ketika itu berada persis di depan gedung DPRD serta satu komplek dengan Stadion Kridosono dan Kantor Perpustakaan itu, sebenarnya sudah menjelma menjadi ruang umum bagi semua masyarakat. Namun, masyarakat kini tidak bisa bebas lagi mengakses taman tersebut secara gratis. Pasalnya Pemkab dan investor yang digandeng telah mengubahnya menjadi arena rekreasi.

Menurut Sugie, seiring dengan perubahan itu, idealnya Pemkab Blora harus mencari tempat dan membuat fasilitas sebagai ruang publik atau ruang terbuka hijau. Tentunya dengan beberapa sarana penunjang lainnya, agar benar-benar menjadi area yang nyaman dan aman bagi masyarakat.

Dia menyatakan setidaknya ada banyak tempat untuk difungsikan sebagai ruang publik. Seperti memanfatkan keteduhan dan keasrian di sepanjang kali Grojokan dan Taman Mustika. "Namun mestinya taman itu harus dilengkapi pula sarana dan prasarannya yang lebih memadai," tandasnya.

Harvested from: http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/02/19/109950
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: