Pertunjukan Seni di Pembukaan Muktamar 48 Sukses Hibur Para Muktamirin
SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Gembira adalah ciri warga Muhammadiyah. Setidaknya itulah yang tergambar jelas dari para Muktamirin (sebutan bagi para peserta dan penggembira Muktamar) yang hadir langsung ke Solo. Mereka berbondong-bodong menghadiri pembukaan muktamar yang dibuka langsung oleh Presiden Jokowi di Stadion Manahan (19/11).
Selepas waktu Subuh, jalanan di sekitar Stadion Manahan sudah dibanjiri lautan manusia yang tak lain adalah warga Persyarikatan. Bis-bis besar mengantri di sepanjang jalan Adisucipto yang menurunkan para Muktamirin.
Sebelum pembukaan secara resmi oleh Presiden berlangsung, para Muktamirin disuguhi dan dimanjakan dengan berbagai macam penampilan dan atraksi seni, mulai dari musik (orkestrasi) yang diiringi dengan tarian tangan yang diperagakan oleh pasukan Ibu-ibu Aisyiyah, siswa Hizbul Wathan, dan angkatan muda persyaratan.
Lagu-lagu daerah juga bergama menggetarkan arena pembukaan Muktamar. Penuh energi positif. Menggembirakan. Setiap pengunjung seperti dibuat larut dalam pembukaan yang sangat spektakuler.
Pada penampilan pertama, setidaknya ada 1200 siswa Tapak Suci Putera Muhammadiyah yang tak kalah membuat para hadiri bersorak. Pasalnya mereka masuk ke arena pertunjukan secara bersamaan. Meriah. Membuat barisan. Membentuk berbagai macam flasmob dengan peragaan jurus yang atraktif dan menghibur. “Mereka berlarian membuat sebuah ornamen seni yang memukau,” ujar salah seorang peserta Muktamar yang berada di tribun timur stadion. Meriah. Dan sangat meriah.
Suara tepuk tangan para hadirin pun seolah memenuhi ruang stadion dari segala penjuru mata angin. Di akhir pertunjukkan seni beladiri khas Muhammadiyah tersebut mereka membuat tulisan yang membuat hadirin kembali bersorak dan bertepuk tangan. Kali ini menggetarkan jiwa. Sebuah ucapan selamat bermuktamar dari Tapak Suci kepada Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Setelah itu ada pertunjukan dari marching band Universitas Muhammadiyah Surakarta berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Malang. Seluruhnya berjumlah 350 orang yang terdiri dari pemain alat musik dan pemegang bendera. Warna biru dan merah pun membentuk sebuah formasi yang jika dilihat dari atas telihat formasi membentuk logo muktamar Muhammadiyah. Formasi logo Muktamar ini menjadi hidup karena iringan suara marching band yang menggairahkan semangat. (diko)