Agar Tak Hilang dari Sejarah

Author : Humas | Saturday, August 23, 2014 18:37 WIB | Surya - Surya

Oleh : Sandi Iswahyudi
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

SALAH satu bentuk eksistensi mahasiswa/individu secara umum adalah dengan menulis. Ketika menulis, ia akan dikenal dan namanya abadi. Menulis perkataan penulis Pramoedya Ananta Toer, 'orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dari masyarakat dan sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.

Melihat hal tersebut Sabtu (16/8) Komunitas Pelangi Sastra Malang bekerjasama dengan tim pengabdian masyarakat FIB UB mengadakan workshop penulisan artikel dengan pemateri Yusri Fajar MA, penulis dan dosen FIB. Agenda rutin rutin tim pengabdian masyarakat UB ini untuk mengenalkan dan membiasakan generasi muda menulis artikel.

Menulis merupakan salah satu kunci menjadikan Indonesia makmur dan sejahtera. Yusri Fajar berbagi tip sederhana menulis artikel.

Pertama, carilah ide menulis dari mana saja: bisa melalui observasi lingkungan, membaca referensi, pengalaman, dan hasil dari diskusi.

Kedua, pilihlah topik aktual, menarik, dengan bahasan yang Anda kuasai.

Ketiga, buat kerangka pikir untuk memudahkan dalam menulis. Tulislah ide, yang dimiliki. Anda tak perlu berpikir tulisan itu nantinya jelek/bagus. “Mayoritas penulis itu, pernah menghasilkan tulisan ‘biasa,’ bahkan jelek,” tandas Yusri.

Harvested from: http://surabaya.tribunnews.com/2014/08/23/agar-tak-hilang-dari-sejarah
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: