Malang-Surya-Mantan Ketua Partai Amanat Nasional (PAN), Amin Rais, memperingatkan agar warga Muhammadiyah lebih berhati-hati dalam memilih calon pemimpin. Agar jangan sampai memilih calon yang ditunggangi oleh pihak luar negeri yang ingin memecah belah umat Islam di tanah air.
Hal itu diungkapkan Amin Rais, saat menjadi pembicara dalam Tabliq Akbar Muhammadiyah se Malang Raya di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Minggu (28/6). Warga Muhammadiyah diminta untuk lebih jeli mendalami sosok calon pemimpin yang akan dipilih sehingga tak bernasib seperti Irak.
“Sekarang pun Iran pun mulai disusupi oleh Abu Jahal moderen. Dan bukan tidak mungkin umat Islam di tanah air juga akan dipecah belah,” beber Amin Rais.
Demi menjaga keuntuhan umat Islam, pemuda Islam diharapkan tak mudah terpancing dengan isu-isu yang sengaja diciptakan oleh pihak tertentu. Dan yang tak kalah pentingnya tetap menjaga ukhwah islamiah. “Semuanya bisa saja terjadi. Bisa saja salah satu diantara calon membawa titipan dari pihak luar,” akunya dihadapan ratusan anggota Lembaga Dakwah Muhammadiyah itu.
Ketika ditanya apakah Muhammadiyah akan membuat rekomendasi calon presiden mana yang harus dipilih anggotanya, dengan tegas Amin menjawab, Muhammadiyah secara lembaga tak boleh mendikte anggotanya untuk memilih calon tertentu. Apalagi warga Muhammadiyah memiliki beragam latar belakang sosial dan pandangan politik, sehingga tak akan mungkin bisa diarahkan. “Warga Muhammadiyah boleh bebas menentukan pilihannya,” tegasnya.
Ditambahkan, rata-rata setiap calon presiden saat ini punya kedekatan dengan Muhammadiyah. Seperti Megawati, dimana Soekarno pernah menjadi ketua perguruan Muhammadiyah selama tiga tahun di Bengkulu. Bahkan istri Jusuf Kalla, juga merupakan pengurus Aisyah. “Kalau SBY-Boediono, mereka sahabat Muhammadiyah,” tukas Amin sambil tersenyum.st11
.jpeg)