SURYA.co.id|MALANG - Kehidupan seorang anak autis dalam bermasyarakat seringkali menderita.
Mereka dicemooh, dikucilkan, bahkan disingkirkan dalam pergaulan. Nyaris tak ada tempat dalam kehidupan mereka.
Pengalaman seperti itu juga dialami oleh Jacobus Bryan (16), yang juga seorang autis.
Walau begitu, bocah kelas tiga SMP ini enjoy, dengan menggambarkan pengalamannya di-bully pada selembar kertas komik berjudul ‘I am an autism.’
Hal tersebut terungkap saat karya komik Bryan itu turut dipajang di hadapan pintu masuk ruang kegiatan Gebyar Peduli Autisma, yakni di Aula Masjid Ar-Fachrudin, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (11/4/2015) siang.
Dalam kertas itu, Bryan mengawali cerita komik tadi dengan perngakuannya sebagai seorang autis dihadapan teman-teman sekelas.
Bryan juga menjelaskan pemahaman tentang autis pada mereka, tapi ini justru membuat dirinya menjadi bahan bullying oleh teman-temannya.