Shelbi Asrianti
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang
Jika rampok sering mengincar nasabah bank, pencurian yang dialami pemilik Kedai Bagong di dekat kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat dada menjadi sesak. Kedai kopi itu dibobol maling, Senin (27/9).
Kedai Kopi Bagong adalah warung kopi rintisan mahasiswa UMM di Jl Raya Tlogomas depan pertigaan Gang Tirto, Malang. Warung kopi itu buka setiap sore hingga larut dan libur setiap Senin. Tri Atmaja, salah seorang pemilik Bagong, yang pertama mengetahui. Saat akan membuka warung, ia dapati pintu tak terkunci. Kaitan gembok sudah rusak seperti bekas congkelan.
Terkejut dan panik, Tri Atmaja segera masuk warung berukuran 4 x 5 meter itu. “Kondisinya sudah berantakan. Padahal, tadi malam (Minggu) kami tutup pukul 01.00 dan tak ada yang mencurigakan,” jelasnya dengan raut kecewa.
Apa saja yang hilang? “Uang, kopi dari berbagai daerah, televisi, blender, vacuum cleaner, dan minuman sachet,” jawab Ranti Larasati, pemilik yang juga mahasiswi Jurusan Teknik UMM. Ranti segera menelepon pemilik Bagong yang lain. Aris Saputro Zulkarnaen, misalnya. “Padahal, lokasi kedai kami di pinggir jalan raya dan selalu ramai,” kata Aris.
Kedai Kopi Bagong adalah usaha mandiri yang didirikan sejak 16 April 2010. Para perintisnya sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Kuliah Kerja Nyata yang sama, yaitu KKN T-24 (Kuliah Kerja Nyata Terpadu Angkatan 24). Mulanya terdapat 11 orang perintis usaha Kedai Kopi Bagong. Saat ini tersisa delapan orang yang mengelola wirausaha patungan itu.
Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 4,5 juta. Kalkulasi tersebut dilakukan setelah para pemilik Kedai Kopi Bagong mendata barang-barang yang hilang ditambah kerusakan pada pintu dan gembok. Mahasiswa pemilik Bagong lainnya, Zulfikar, telah melapor ke Polsek Lowokwaru.