Diplomasi Indonesia Juga Harus Kreatif

Author : Humas | Tuesday, March 18, 2014 19:25 WIB | Surya - Surya
Diplomasi Indonesia Juga Harus Kreatif
surya/adrianus adhi
BAGI BUKU - Mantan Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal mengucapkan salam pada ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, Selasa (18/3/2014).

SURYA Online, MALANG – Salah satu peserta Konvensi Partai Demokrat yang menolak ikut menjadi tim kampanye, Dino Patti Djalal mengatakan, diplomasi Indonesia tidak hanya bebas dan aktif tetapi juga harus kreatif.

Itu diungkapkan mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat ini tatkala mengisi kuliah tamu bertajuk Rebuild Nationalism: Diplomasi Bebas Aktif Indonesia di Abad 21 di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Selasa (18/3/2014).

Dalam kuliah tersebut, Dino berbicara 40 menit, membagi pengalamannya selama menjadi diplomat, cara diplomasi Indonesia di kancah internasional, termasuk mengomentari posisi dan sistem diplomasi Indonesia saat ini.

“Diplomasi kita tidak hanya bebas dan aktif tetapi juga harus kreatif,” katanya dihadapan 400 mahasiswa jurusan Hubungan Internasional UMM.

Pria yang mendapat gelar Doktor Bidang Hubungan Internasional London School of Economics and Political Science menjelaskan, kreatif itu diartikan ke dalam kemampuan menjalin hubungan dengan negara-negara lain serta mengangkat nama Indonesia di kancah internasional.

Kegiatan tersebut penting dilakukan karena saat ini posisi internasional Indonesia disegani. Selain karena pertumbuhan ekonomi yang diatas 5 peren selama tiga tahun terakhir, juga karena jumlah kelas menengah Indonesia mencapai setengah populasi yang disebutnya sudah lebih dari cukup menghadapi tantangan globalisasi.

Selain mengisi kuliah tamu di UMM, suami dari Rosa Raj Djalal ini juga mengisi kuliah tamu di Universitas Brawijaya. Disini, ayah dari Alexa, Keanu dan Chloe ini berbicara tentang Nasionalisme Unggul dihadapan ratusan mahasiswa UB di Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UB.

Ia menjelaskan, kehadirannya di dua universitas tersebut untuk berbagi ilmu saja, bukan untuk kampanye. Ia juga menegaskan, jika dirinya tak mau berpolitik di kampus. “Saya disini kan sebagai diplomat dan duta besar. Dan saya ini lebih ke aspek berbagi ilmu,” kata Dino.

Dino menambahkan, dirinya maju dalam Konvensi Demokrat hanya untuk menajamkan konsep berbangsa dan meningkatkan bobot perdebatan dalam masyarakat, bukan semata-mata mencari kekuasaan.

“Mengapa saya maju, karena saya ingin sekali dalam Pemilu 2014 harus ada muka-muka baru, semangat baru dan harus ada semangat baru,” tegasnya.

Selain mengisi kuliah tamu di dua universitas tersebut, pria yang lahir di Yugoslavia 48 tahun silam ini juga menyempatkan hadir dalam acara signing book yang berjudul Nasionalisme Unggul: Bukan Hanya Slogan di Toko Buku Gramedia Kota Malang.

Buku Dino yang berisi 145 ide dan kutipannya ini juga dibagikan secara gratis pada seluruh mahasiswa yang hadir dalam kuliah tamu di dua universitas tadi secara gratis.

Harvested from: http://surabaya.tribunnews.com/2014/03/18/diplomasi-indonesia-juga-harus-kreatif
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: