SURYA.co.id | NGANJUK - Banyak cara dilakukan elemen masyarakat untuk mengekspresikan sikapnya terkait konflik berkepenjangan KPK vs Polri. Seperti dilakukan mahasiswa asal Universitas Muhammadiyah Jember dan komunitas pecinta sepeda tua dari Jember.
Aktivis mahasiswa dan pecinta sepeda tua itu nekat mengayuh sepeda dari Jember ke Jakarta demi memberikan dukungan kepada KPK. Saat singgah di depan Terminal Anjuk Ladang, Kota Nganjuk rombongan pengayuh sepeda ini membentangkan spanduk Save KPK Save Indonesia, Sabtu (7/2/2015).
Rombongan ini berangkat dari Jember empat hari silam dengan mengayuh sepeda tua. Selain menggelar poster juga memperlihatkan ratusan tandatangan yang dibubuhkan masyarakat pada selembar kain putih.
Tanda tangan itu dihimpun dari warga masyarakat yang memberikan dukungan kepada KPK. Total ada 12 mahasiswa dan mahasiswi yang mengikuti acara ngontel bareng demi penyelamatan KPK.
Setelah sempat berhenti di Terminal Nganjuk untuk istirahat sejenak, rombongan ontelis sepeda tua ini kembali melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Rombongan ini berangkat dari Jember pada, Selasa (3/2/2015).
Diperkirakan rombongan ini akan tiba di Jakarta sekitar dua pekan lagi. Di sepanjang perjalanan rombongan sudah basah kuyub kehujanan beberapa kali.
Menurut Fajar Eka Nanda, Kordinator Aksi Save KPK, setelah tiba di Jakarta, rencananya spanduk dan tanda tangan masyarakat ini akan diberikan kepada pimpinan KPK. Dari gedung KPK, rencananya rombongan pengayuh sepeda tua ini akan ke Istana Negara untuk menemui Presiden RI Joko Widodo.
Mereka ingin membuatkan ramuan atau obat - obatan bagi Presiden Jokowi agar tidak mudah galau dan bisa percaya diri dalam mengatasi masalah KPK vs Polri.
Aksi bersepeda dari Jember menuju Jakarta bakal menempuh jarak sejauh 1.000 km. Kegiatan ini sengaja dilakukan sebagai bentuk keprihatin menyusul adanya upaya kriminalisasi para petinggi KPK saat berusaha memberantas korupsi.