Mahasiswi Calon Dokter ini Pintar Atur Waktu

Mahasiswi semester VII Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu tak hanya berfokus dalam bidang akademik saja.

Selain menjadi asisten dosen untuk mata kuliah Keterampilan Klinik, ia juga aktif di organisasi kampus. Misalnya, dengan menjadi Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa.

Dalam sepekan, Nungki harus menyiapkan diri minimal dua hari untuk “menularkan” ilmunya ke para adik kelas. Saat berperan menjadi pembimbing, ia harus memanfaatkan waktunya sekitar 12 jam penuh. Mulai pukul 07.00 WIB hingga 18.00 WIB. Waktu itu harus dibagi lagi untuk berkuliah dan menjadi asisten dosen.

“Lepas dari jam itu hingga malam, saya baru aktif mengurusi organisasi,” kata Nungki, Kamis (1/9/2016).

Organisasi lain yang juga diikuti perempuan kelahiran Sidoarjo, 22 tahun lalu itu, yakni Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI).

Menjadi asisten dosen sudah Nungki lakoni sejak semester III. Untuk bisa menjadi asisten dosen, ia harus menjalani beberapa runtutan tes dan seleksi. Bagi dia, kepiawaian skil dalam ilmu kedokteran merupakan hal penting. Maklum, selain praktik akademik, kelulusan seorang mahasiswa FK juga bergantung pada nilai skilnya.

Meski hari-harinya tergolong padat, ia mengaku tetap bisa mengatur hidup sehat. Misalkan, dengan tidak teratur.

“Pintar-pintarnya mengatur waktu, memang. Soalnya, saya tidak suka menunda tugas-tugas juga,” ungkap Nungki.

Kini, di masa akhir kuliahnya, gadis yang juga menggemari bidang tarik suara itu sudah terbantu dengan kehadiran asisten dosen baru yang tak lain adalah adik kelasnya.

Di luar semua urusan itu, Nungki saat ini tengah menunggu waktu wisuda yang rencananya dilangsungkan akhir tahun depan.

“Setelah lulus, saya ingin bekerja di pemerintahan,” ujar Nungki semringah.