Mensos Khofifah Indar Parawansa Minta Perguruan Tinggi Bermitra Dengan Desa

Author : Humas | Monday, September 05, 2016 09:58 WIB | Surya - Surya

Mensos Khofifah Indarparawansa bersama Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Fauzan usai kuliah umum di Pesmaba, Senin (5/9/2016). SURYAMALANG.COM, DAU - Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa meminta perguruan tinggi bermitra dengan desa. Ia menyebutnya one village, one sister university. Dengan begitu perguruan tinggi bisa implementasi ilmunya.

 

Hal itu disampaikan ketika ia mengisi kuliah tamu di Universitas Muhammadiyah Malang saat pembukaan Pesmaba (Pengenalan Studi Mahasiswa Baru) di Dome UMM, Senin (5/9/2016).

Ia mencontohkan TKI non skill tertinggi ada di Jawa Timur.

"Pada posisi seperti ini, hadirnya perguruan tinggi dan menerapkan ilmunya akan berguna sekali. Misalkan lewat pelatihan. Sehingga TKI yang berangkat bisa memiliki kemampuan," jelas Khofifah.

Karena itu ia mengharapkan UMM bisa bermitra dengan desa-desa. Ia mengibaratkan, jika tugas menyirami desa sehingga tumbuh tanaman yang subur merupakan tugas dari perguruan tinggi.

Usai kegiatan itu, Khofifah menyatakan sudah ada kerjsama dengan 16 perguruan tinggi untuk menjadikan desa mandiri. Pada 2015 ada 100 desa dan pada 2016 menjadi 200 desa.

Menurut Khofifah, satu perguruan tinggi bisa membina ratusan atau ribuan desa. Tapi harus ada satu desa yang mengawal percepatan. Sehingga tidak timbul kesenjangan.

Desa kan ada support dana desa cukup besar. SDM desa kan tidak bisa langsung sim salabin untuk meningkatkan produktifitas," kata Ketua PP Muslimat ini.

Sehingga perguruan tinggi harus melakukan pendampingan. "Desa sejahtera mandiri akan ada jika kemitraan dengan perguruan tinggi baik," ujarnya.

Selain membahas hal itu, Khofifah mengingatkan ke mahasiswa baru UMM untuk selalu bersyukur. Ini dilatar belakangi cerita kunjungan ke Lampung Timur ketika bertemu penerima PKH (Program Keluarga Harapan).

Dari 350 orang itu, ketika ia menanyakan apakah mereka menginginkan anaknya kuliah di perguruan tinggi? Tidak ada satupun yang menjawab. "Kuliah itu elit. Jadi bersyukurlah bisa masuk perguruan tinggi, adik-adik," pesannya.

Ia juga mengingatkan maba untuk waspada narkoba. Karena data yang diumumkan pada 19 Agustus 2016, belanja narkotika Rp 72 triliun/tahun.

Sedang yang penyalanggunaan narkoba ada 5,9 juta.

"Jika satu mahasiswa punya teman dan diajak meninggalkan itu dan terus dilakukan, maka akan jadi viral positif," kata Khofifah. Sedang soal pornografi, paparnya, yang perlu diwaspadai adalah pemutaran DVD. Setelah itu situs porno.

Mengenai narkoba, Khofifah mengingatkan ke rektor dan mahasiswa tentang peredarannya menyasar ke tempat yang dianggap aman dari pantauan. Ia menyebut di sebuah kampus ditemukan ganja 1 kg.

"Jangan tergoda dengan bisnis narkoba yang mengiurkan sekali. Modalnya mungkin Rp 70 juta namun hasilnya berlipat-lipat," ujarnya. Namun sekali mencoba, maka artinya menjemput kematian.

Sementara itu soal bonus demografi beberapa tahun kemudian, ia menginginkan mahasiswa bisa jadi produsen. Bukan sekedar jadi pasar. Sehingga mereka harus punya daya saing.

Di akhir acara, Khofifah membagikan 10 cindera mata untuk maba yang berulang tahun hari ini. Maba naik panggung dengan bukti KTM mereka. Karena ingin membahagiakan mereka, Mensos Ia tak segan ikut menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun dengan iringan musik. Khofifah di acara itu mendapat hadiah jas almamater dari UMM, jas merah

Penulis: Sylvianita Widyawati
Editor: fatkhulalami
Harvested from: http://suryamalang.tribunnews.com/
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: