Profil Dosen UMM Okta Pringga Pakpahan Teliti Bakteri Salmonella

Author : Humas | Thursday, November 17, 2022 09:16 WIB | Surya - Surya

Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Okta Pringga Pakpahan SP MAgr Sc.

Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Okta Pringga Pakpahan SP MAgr Sc.

SURYAMALANG.COM|MALANG-Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)  Okta Pringga Pakpahan SP MAgr Sc berhasil  menyelesaikan studi sarjana di Saga University dan magister di Hiroshima University lewat beasiswa.

Ia menceritakan bagaimana menyelesaikan sarjananya lewat beasiswa Jasso.

Dikatakan, prosesnya cukup panjang. Ada pemeringkatan kemampuan bahasa, akademik, serta perencanaan riset yang akan dikerjakan di Jepang.

Ia menyebutkan kendala yang dihadapi di Jepang adalag bahasa. Maka ia ikut kursus bahasa Jeoang selama tiga bulan. 

"Setelah setahun di Jepang, saya coba ikut tes Japanese-Language Proficiency Test (JLPT) untuk bisa mempermudah aktivitas di sana," ujar Okta beberapa waktu lalu.

Ia kemudian mengikuti ujian JLPT N3 dengan  nilainya cukup memuaskan. Dosen Prodi Teknologi Pangan menerangkan setelah lulus dari Saga University, ia dikenalkan profesornya ke kolega di Hiroshima University.

Dari pertemuan tersebut ia mendapat tawaran untuk ikut tes lanjut master degree di Hiroshima University. 

Kesempatan itu diambilnya dan mempersiapkan diri ikut ujian master degree. Ia meneliti keamanan pangan terkait Salmonella Typhimurium yakni bakteri yang mengakibatkan diare pencemaran makanan pada proses pengolahan makanan.

"Ketika makanan diolah, ada indikasi beberapa tindakan yang mengakibatkan patogen tersebar lebih banyak. Bakteri patogen inilah yang membuat orang sakit diare,” papar dia. 

Ia melihat bahwa di Asia, khususnya Indonesia, aspek sanitasi masih memiliki banyak masalah. Pengawasan juga dirasa kurang ketat.

Maka jika makanan tidak diolah dengan baik, bakal muncul penyakit dan berdampak buruk pada manusia. Salah satu manfaat penelitiannya adalah masyarakat bisa tahu kalau salmonella bisa tetap hidup pada kondisi beku maupun panas.

Baru saat suhu mencapai lebih dari 90 derajat celcius, bakteri salmonella akan mati. Ia merekomendasikan masyarakat agar  mengonsumsi makanan yang lingkungannya bersih.

Selain itu juga makanan yang kaya nutrisi, serat, dan vitamin yang cukup. Dua langkah itu dirasa sudah cukup efektif untuk menghindarkan diri dari bakteri ini.

Saat ini Okta direkrut sebagai mahasiswa PhD lewat vacancy atau asisten riset professor pada konsorsium riset project (Portugal, Belanda, Spanyol). Penelitian ini dibiayai oleh European Regional Development Fund (ERDF).

Sumber: Surya Malang
Penulis: Sylvianita Widyawati
Editor: Rahadian Bagus Priambodo
Harvested from: https://suryamalang.tribunnews.com/amp/2022/11/17/dosen-umm-ini-sempat-terkendala-bahasa-di-jepang
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: