Reportase Curhat ala Mahasiswa

Author : Humas | Monday, December 15, 2014 14:01 WIB | Surya - Surya

Sandi Iswahyudi
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
@SandiIswahyudi

PERNAH curhat? Apa yang Anda rasakan, tambah positif atau negatif? Hingga sekarang, stereotip negatif tetap melekat pada kegiatan curhat. Memang ada positif yang terkandung, namun efek negatif yang dihasilkan jauh lebih besar. Seperti menggunjing orang hingga menyebarkan fitnah.

Tahukah Anda, ternyata ada kegiatan curhat yang 100% positif, bahkan menghasilkan keuntungan berlipat. Dengan curhat, eksistensi diri akan diakui, menginspirasi orang lain, bahkan hingga mendapatkan beberapa keuntungan materi. Itulah yang dilakukan sekelompok mahasiswa komunitas Lendabook Malang. Jumat (28/11) di perpustakaan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), tujuh mahasiswa (Tini, Rangga, Heni, Dyah, Andi, Lutfi, dan penulis) asyik curhat santai ala cewek, ngerumpi tentang fenomena besar yaitu reportase. Sebab, tidak semua orang mengetahui, bahwa menulis reportase dapat dijadikan pekerjaan sambilan. Padahal, ke depan akan banyak perusahaan, instansi hingga penyedia jasa, berlomba-lomba mem-branding produknya. Peluang yang besar bukan?

Apalagi bagi mahasiswa kemampuan menulis reportase sangatlah penting. Selain untuk personal branding, eksistensi diri, keterampilan tambahan, juga bisa menambah uang saku bulanan. Banyak media yang memberikan kolom untuk tulisan reportase mahasiswa dari tingkat lokal-nasional. Setidaknya, ada delapan langkah praktis menulis reportase yang disimpulkan dari ngerumpi kali ini. Pertama 5W + 1H (what, who, where, when, why, dan how) ini yang paling utama dan harus ada. Kedua penggunaan bahsa sesuai EYD dan mudah dimengerti semua orang. Ketiga masukkan emosi di dalam karya. Tulisan yang bagus, ketika menulis dengan hati. Keempat user experience. Kemas materi berita dan informasi sesuai dengan pengalaman meliput. Ceritakan informasi berita dengan gaya penulisan kata ganti orang pertama.

Kelima susun materi, dari yang paling utama (paling berkesan/unik) hingga ke bagian pelengkap. Judul dan paragaf awal sangat menentukan sekali. Dia sebagai penarik minat pembaca, semakin menarik tulisan memiliki peluang besar diterima media cetak/online. Keenam deskripsikan. Pengungkapan data sebagai keterangan yang lebih mendetail sangat membantu publik untuk menggambarkan peristiwa yang tengah menjadi pokok berita dan informasi. Khususnya bila berita dan informasi, tidak disertai grafis berupa video/foto. Ketujuh berita dan informasi harus berisi peristiwa dan manusia yang saling berhubungan di dalamnya, atau materi bisa jadi tidak berarti. Kedelapan gunakan alat bantu sebagai media perekam untuk memudahkan mendapat berita akurat.

Harvested from: http://surabaya.tribunnews.com/2014/12/15/reportase-curhat-ala-mahasiswa
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: