RS UMM Gratis Seminggu

Author : Humas | Saturday, August 17, 2013 19:45 WIB | Surya - Surya

SURYA Online, MALANG – Menandai soft launching Rumah Sakit (RS) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memberikan layanan kesehatan gratis selama seminggu untuk masyarakat umum, Sabtu (17/8/2013).

“Layanan gratis ini merupakan bakti sosial RS UMM,” kata Direktur RS UMM dr Thonthowi Djauhari yang akrab dipanggil dr Tomi itu kepadaSurya Online di sela-sela acara soft launching RS UMM di Jalan Raya Tlogomas Malang.

Meski RS ini merupakan milik swasta, Tomi menjamin selama pengoperasiannya tetap akan menerima pasien Jamkesmas, Jamkesda, Askes hingga Jamsostek.

“Karena masih baru dibuka, saat ini kami masih belum melakukan MoU dengan penanggung jawab badan-badan itu. Tapi ke depannya, kami tidak akan membeda-bedakan pasien, semua kami terima,” sambung Tomi.

Dijelaskan, di ruangan kelas 3 RS UMM hanya terdapat empat bed dan kamar mandi dalam. Kebijakan ini, lanjutnya, agar pasien nyaman suasana batinnya sehingga mempercepat proses penyembuhan.

“Selain pengobatan, faktor kenyamanan pasien juga penting untuk kesembuhannya. Bahkan 25 persen faktor kesembuhan pasien berdasarkan rasa nyaman. Ini dasar kami membuat ruangan kelas 3 setara dengan layanan kesehatan kelas 2,” paparnya.

Untuk kelas VIP, desain ruangannya berbeda-beda. Ada model minimalis, oriental, klasik, hingga tradisional. Bahkan di beberapa kamar didesain memiliki mini bar.

“Kami ingin jadikan RS ini sebagai rumah sehat. Karenanya, kami desain bukan seperti rumah sakit. Bahkan nanti akan kami dirikan café di teras atas yang terlihat keluar agar tidak terkesan seperti rumah sakit,” bebernya.

Rektor UMM Dr Muhadjir Effendy menambahkan, RS UMM merupakan satu di antara beberapa unit bisnis yang dimiliki UMM agar bisa menjadi universitas swasta yang mandiri.

Muhadjir mengaku, dirinya meniru langkah Stanford University (SU), San Francisco, California, Amerika Serikat yang memiliki banyak unit bisnis dan keuntungannya untuk membiayai operasional kampus sehingga biaya pendidikan menjadi murah.

“Cita-cita kami memang ingin seperti SU. Tapi mungkin masih membutuhkan waktu lagi karena kami baru memulai. Setidaknya tujuh sampai sepuluh tahun ke depan baru bisa menikmati proses sekarang,” imbuh Muhadjir.

Pria asal Madiun ini mencontohkan, akan melakukan penambahan kamar dan fasilitas di UMM Inn yang saat ini memiliki 50 kamar.

“Dari semua unit-unit bisnis UMM, kampus hanya mengambil 25 persen dari total keuntungan. Dan jumlah itu masih kecil untuk membiayai operasional kampus,” ujarnya.

Selain RS UMM, UMM telah memiliki bisnis penginapan (UMM Inn), ruko-ruko dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan yang terbaru, UMM telah mengakuisisi kepemilikan Taman Rekreasi Sengkaling (TRS) dari PT Bentoel.

Harvested from: http://surabaya.tribunnews.com/
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: